Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus sebut risiko cacar monyet nyata./AFP
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus sebut risiko cacar monyet nyata./AFP

Seribu Kasus Terkonfirmasi, WHO Sebut Risiko Cacar Monyet di Negara Non-Endemik Nyata

Marcheilla Ariesta • 09 Juni 2022 08:56
Jenewa: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, risiko cacar monyet menjadi berkembang di negara-negara non-endemik adalah nyata. Saat ini, lebih dari seribu kasus dikonfirmasi di negara-negara tersebut.
 
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, badan itu tidak merekomendasikan vaksinasi massal terhadap virus tersebut. Ia menambahkan, sejauh ini tidak ada kematian yang dilaporkan akibat wabah tersebut.
 
"Risiko cacar monyet menjadi berkembang di negara-negara non-endemik adalah nyata," kata Tedros dalam konferensi pers, dikutip dari AFP, Kamis, 9 Juni 2022.

Penyakit zoonosis endemik pada manusia di sembilan negara Afrika, tetapi wabah telah dilaporkan dalam sebulan terakhir di beberapa negara bagian lain - kebanyakan di Eropa, dan terutama di Inggris, Spanyol dan Portugal.
 
Baca juga: WHO Konfirmasi 780 Kasus Cacar Monyet, Risiko Global Sentuh Level Moderat
 
"Lebih dari 1.000 kasus monkeypox yang dikonfirmasi kini telah dilaporkan ke WHO dari 29 negara yang tidak endemis penyakit tersebut," ucap Tedros.
 
"Sejauh ini, tidak ada kematian yang dilaporkan di negara-negara ini. Kasus telah dilaporkan terutama, tetapi tidak hanya, di antara pria yang berhubungan seks dengan pria," sambung dia.
 
Menurutnya, beberapa negara mulai melaporkan kasus penularan komunitas. Dari kasus tersebut, beberapa dilaporkan pada perempuan.
 
Yunani menjadi negara terbaru yang mengkonfirmasi kasus pertama penyakit itu, dengan otoritas kesehatan di sana mengatakan itu melibatkan seorang pria yang baru-baru ini melakukan perjalanan ke Portugal dan yang berada di rumah sakit dalam kondisi stabil.
 
Gejala awal cacar monyet termasuk demam tinggi, pembengkakan kelenjar getah bening dan ruam seperti cacar air.
 
Tedros mengatakan, dia sangat prihatin dengan risiko yang ditimbulkan virus tersebut kepada kelompok rentan, termasuk wanita hamil dan anak-anak.
 
Dia mengatakan, kemunculan cacar monyet yang tiba-tiba dan tidak terduga di luar negara-negara endemik menunjukkan bahwa mungkin ada penularan yang tidak terdeteksi untuk beberapa waktu, tetapi tidak diketahui berapa lama.
 
Satu kasus cacar monyet di negara non-endemik dianggap sebagai wabah.
 
Tedros mengatakan, sementara ini kasus tersebut jelas mengkhawatirkan. Pasalnya, virus itu telah beredar dan membunuh di Afrika selama beberapa dekade, dengan lebih dari 1.400 kasus yang dicurigai dan 66 kematian sepanjang tahun ini.
 
"Komunitas yang hidup dengan ancaman virus ini setiap hari layak mendapatkan perhatian yang sama, perawatan yang sama, dan akses yang sama ke alat untuk melindungi diri mereka sendiri," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan