Sebelumnya, Wali Kota Melitopol, Ivan Fedorov menghilang setelah menolak perebutan kekuasaan oleh pasukan Rusia, 11 Maret 2022. Dalam video CCTV yang dibagikan Timoshenko melalui Telegram, Fedorov dibawa pergi oleh sejumlah tentara Rusia bersenjata lengkap di Victory Square.
Baca: Wali Kota di Ukraina Diculik Usai Menentang Perintah Pasukan Rusia.
Separatis yang dikendalikan Rusia kemudian mengumumkan bahwa kelompoknya mengajukan tuntutan terhadap Fedorov atas tindakan ‘membantu terorisme’.
Melitopol telah diambil alih sejak awal invasi oleh Rusia. Fedorov bersikeras bahwa kota tenggara Ukraina itu tetap merdeka, dan mendukung unjuk rasa pro-Ukraina yang dilakukan setiap hari.
Dalam aplikasi Telegram, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengunggah video dirinya berbicara via telepon dengan Fedorov. Wali kota itu mengucapkan terima kasih kepada Zelensky dan meminta waktu untuk memulihkan diri sebelum mendapatkan perintah selanjutnya.
Sembari tersenyum, Zelensky mengaku sangat senang dapat berbincang dengan Fedorov dan menyampaikan, “Kita tidak meninggalkan sesama.”
Zelensky membahas pembicaraan tersebut dalam pidato di depan masyarakat Ukraina Rabu malam.
“Kami akhirnya berhasil membebaskan wali kota Melitopol dari penahanan,” ujar Zelensky, seperti dikutip dari ABC, Kamis 17 Maret 2022.
“Ivan Fedorov bebas. Saya berbicara dengannya hari ini. Militer Rusia menculiknya pada 11 Maret, mencoba membujuknya untuk bekerja sama. Tapi pria kita bertahan. Dia tidak menyerah. Sama seperti kita semua yang bertahan.”
Presiden sebelumnya menuntut pembebasan Fedorov melalui beberapa video. Ia menyebutnya sebagai “kejahatan terhadap demokrasi”.
"Tindakan penyerangan Rusia akan disamakan dengan tindakan teroris ISIS," katanya pekan lalu.
Menyusul terjadinya dugaan penculikan, tampak pemerintahan pro-Rusia diberlakukan di Melitopol. Seorang anggota parlemen setempat dari partai pro-Rusia, Galina Danilchenko mengatakan bahwa “komite yang berisi orang-orang terpilih” sekarang mengambil alih kota. Danilchenko menyebut warga yang unjuk rasa sebagai “ekstremis” dan mendesak agar aktivis tidak dibiarkan melakukan “destabilisasi”.
Polisi anti huru-hara Rusia pun dikerahkan ke Melitopol untuk meredam aksi protes.
Pasukan Rusia diduga kembali menculik seorang Wali Kota Ukraina. Kepala administrasi militer daerah, Oleksandr Starukh, mengatakan Wali Kota Dniprorudne, Yevgeny Matveyev diculik pada Minggu, 13 Maret 2022.
Pada hari Rabu, pejabat Ukraina menyebut Wali Kota Oleksandr Yakovlyev dari Skadovsk, dan wakilnya Yurii Palyukh "diculik" oleh pasukan Rusia. Ini merupakan laporan penculikan ketiga terhadap wali kota dari bagian selatan Ukraina.
"Penyerang Rusia terus menculik para pemimpin lokal yang telah terpilih secara demokratis di Ukraina," kata Dmytro Kuleba, Menteri Luar Negeri Ukraina melalui Twitter.
"Negara dan organisasi internasional harus menuntut Rusia untuk segera membebaskan semua pejabat Ukraina yang diculik!" tegas Kuleba. (Kaylina Ivani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News