“Serangan dilaporkan melanda rumah sakit bersalin, pusat perbelanjaan, dan kawasan pemukiman—membunuh orang tak bersalah dan melukai puluhan lainnya,” kata Biden dikutip dari pernyataan Gedung Putih, Minggu, 31 Desember 2023.
“Hal ini merupakan pengingat bagi dunia bahwa, setelah hampir dua tahun perang yang menghancurkan ini, tujuan Putin tetap tidak berubah. Dia berupaya melenyapkan Ukraina dan menundukkan rakyatnya. Dia harus dihentikan,” tegas Biden.
Ia menuturkan, Ukraina telah mengerahkan sistem pertahanan udara yang dikirimkan Amerika Serikat dan sekutu selama setahun terakhir untuk berhasil mencegat dan menghancurkan banyak rudal dan drone.
Rakyat Amerika, kata Biden, boleh bangga atas kehidupan yang telah dibantu selamatkan dan dukungan yang diberikan kepada Ukraina dalam membela rakyatnya, kebebasannya, dan kemerdekaannya.
Namun, Kongres AS pada tahun baru ini, mengatakan tidak akan dapat terus mengirimkan senjata dan sistem pertahanan udara ke Ukraina. Biden mendesak Kongres harus mengambil tindakan dan bertindak tanpa penundaan lebih lanjut.
Menurut Biden, masalah di Ukraina mempengaruhi keseluruhan Aliansi NATO, keamanan Eropa, dan masa depan hubungan Transatlantik. “Putin tidak hanya berusaha menghancurkan Ukraina, dia juga telah mengancam beberapa Sekutu NATO kita,” seru Biden.
Amerika Serikat, kata dia, menggalang koalisi lebih dari 50 negara untuk mendukung pertahanan Ukraina. “Kita tidak bisa mengecewakan sekutu dan mitra kita. Kita tidak bisa mengecewakan Ukraina. Sejarah akan menilai dengan keras mereka yang gagal menjawab panggilan kebebasan,” ujarnya.
Pernyataan Biden ini berbanding terbalik dengan yang ia lontarkan mengenai situasi di Gaza, Palestina. Biden terus mendukung Israel, yang menyerang Gaza dengan dalih memburu Hamas.
Namun, nyatanya korban tewas paling banyak adalah anak-anak dan perempuan, dan mereka merupakan warga sipil biasa. Bombardir Israel ke Gaza bahkan didukung AS, dengan menyetujui penjualan artileri daya ledak tinggi ke Negeri Zionis itu.
Data menunjukkan lebih dari 21 ribu orang tewas akibat serangan Israel ke Gaza sejak 7 Oktober lalu. Rumah sakit, sekolah hingga kamp pengungsi jadi sasaran Israel yang katanya ‘membela diri’ dari serangan Hamas.
Namun, AS terlebih Joe Biden tutup mata akan hal tersebut. Padahal, masyarakat AS bahkan beberapa pegawai pemerintahan Negeri Paman Sam meminta Washington untuk menyetujui resolusi gencatan senjata di Dewan Keamanan PBB, sayangnya semua itu diveto berulang kali oleh AS.
Baca juga: Israel Bakal Dapat Amunisi Daya Ledak Tinggi dari Amerika Serikat
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News