Dikutip dari laman Stuff.co.nz pada Selasa, 10 November 2020, langkah Barr diambil beberapa hari usai Joe Biden berhasil mengalahkan petahana Donald Trump dalam pemilu AS pada 3 November.
Trump hingga saat ini belum bersedia mengakui kekalahan, dan justru terus melanjutkan gugatan hukumnya atas tuduhan kecurangan yang dialamatkan kepada Partai Demokrat dan Biden.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Izin dari Barr dapat membuat para jaksa federal mampu menginvestigasi kasus tudingan terkait pemilu. Jika tidak ada izin, para jaksa tidak boleh melakukan penyelidikan sebelum hasil suatu pilpres disertifikasi.
"Saya mengizinkan Anda semua untuk menginvestigasi tuduhan kecurangan pemilu dan tabulasi suara sebelum sertifikasi pemilu di yurisdiksi Anda masing-masing," tulis Barr dalam sebuah memo.
Biden berjaya di sejumlah negara bagian, termasuk di beberapa yang dianggap krusial dalam pemilu AS. Sejauh ini tidak ada indikasi kecurangan berskala masif, seperti penggunaan hak suara secara ilegal setelah tempat pemungutan suara ditutup atau pemilih ganda.
Faktanya, jajaran petugas elektoral dari Demokrat dan juga Partai Republik menyatakan bahwa pemilu AS secara keseluruhan berjalan baik tanpa kendala berarti.
Ada beberapa masalah kecil yang biasa terjadi, seperti rusaknya mesin penghitungan atau beberapa surat suara yang hilang.
Baca: Menolak Kalah, Tim Kampanye Trump Layangkan Gugatan Baru
(WIL)