Gugatan dilayangkan di hari yang sama Biden dan wakilnya, Kamala Harris, menyampaikan pidato kemenangan mereka di Wilmington, Delaware.
Dalam gugatan kali ini, tim kampanye Trump menuduh jajaran staf elektoral di Maricopa County telah meminta sejumlah pemilih untuk menekan sebuah tombol di mesin penghitung suara suara yang memperlihatkan status "overvote."
Status "overvote" terjadi saat lebih dari satu kandidat dipilih dalam satu surat suara. Tim kampanye Trump ingin melihat semua surat suara itu secara manual, dengan beralasan bahwa hal tersebut mungkin dapat "menjadi penentu" di Arizona.
"Ini hanya taktik membuang-buang waktu untuk menunda penghitungan resmi," kata Sekretaris negara bagian Arizona, Katie Hobbs.
"Mereka hanya melakukan langkah yang sia-sia," sambungnya.
Baca: Ekspresi Muram Donald Trump Usai Kalah dari Biden
Biden memimpin dengan selisih suara yang relatif tipis dari Biden di Arizona, salah satu basis Partai Republik. Ia tidak perlu menang dan meraih 11 electoral college atau suara elektoral dari Arizona untuk menang dalam pilpres AS.
Joe Biden terpilih sebagai Presiden AS setelah electoral vote mencapai 279, sementara Donald Trump 214. Angka 279 yang menangkan Biden, cukup membawanya ke Gedung Putih. Namun penghitungan suara masih berlangsung dan angka untuk Biden sepertinya akan terus bertambah.
The New York Times dan CNN menyebutkan Joe Biden meraih 279 electoral vote. Sementara Associated Press, Guardian menyampaikan penghitungan mereka Biden meraih 290 electoral vote, sementara Trump tetap di 214.
Lewat pidato kemenangan di Delaware, Biden kembali menyampaikan tekadnya menjadi presiden untuk semua masyarakat AS, baik yang memilih dirinya maupun yang tidak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News