Panglima Militer Ukraina Jenderal Valery Zaluzhnyi. (UKRAINIAN PRESIDENTIAL PRESS SERVICE)
Panglima Militer Ukraina Jenderal Valery Zaluzhnyi. (UKRAINIAN PRESIDENTIAL PRESS SERVICE)

Jenderal Ukraina Desak Lebih Banyak Senjata untuk Serangan Balasan

Willy Haryono • 01 Juli 2023 20:16
Kyiv: Rencana serangan balasan Ukraina terhadap Rusia terkendala kurangnya daya tempur yang memadai, kata panglima militer Jenderal Valery Zaluzhnyi.
 
Zaluzhnyi mengatakan kepada The Washington Post bahwa ia frustrasi dengan lambatnya pengiriman persenjataan yang dijanjikan negara-negara Barat, mulai dari pesawat jet tempur modern hingga amunisi artileri.
 
Salah satu yang sangat dinantik Ukraina adalah jet tempur F-16 yang telah dijanjikan para sekutu.

"Saya tidak membutuhkan 120 pesawat. Saya tidak akan mengancam seluruh dunia. Jumlah yang sangat terbatas sudah cukup," kata Zaluzhnyi kepada surat kabar tersebut.
 
"Tapi mereka memang dibutuhkan. Tidak ada cara lain, karena musuh menggunakan angkatan udara yang berbeda," sambungnya, dikutip dari laman DW, Sabtu, 1 Juli 2023.
 
Ia juga mengeluh Ukraina hanya memiliki sebagian kecil dari kekuatan artileri yang ditembakkan Rusia sejauh ini, menurut laporan The Washington Post.
 
Di Washington, Ketua Kepala Staf Gabungan Mark Milley mengatakan bahwa AS dan sekutunya bekerja keras untuk memasok persenjataan Ukraina. "Kami memberi mereka bantuan sebanyak mungkin secara manusiawi," ungkapnya.
 
Milley juga mengatakan bahwa serangan balasan Ukraina mengalami "kemajuan stabil" dari waktu ke waktu. Ia mengatakan pasukan Ukraina bergerak melewati ladang ranjau yang sangat sulit sejauh "500 meter sehari, 1.000 meter sehari, hingga 2.000 meter sehari."
 
Milley mengaku tidak terkejut atas kemajuan serangan balasan Ukraina yang relatif lebih lambat dari perkiraan ini.
 
"Perang di atas kertas dan perang sungguhan itu berbeda. Dalam perang sungguhan, orang benar-benar mati. Perang diikuti orang sungguhan di garis depan, dan orang sungguhan mengendarai kendaraan tempur. Ada orang sungguhan yang tubuhnya hancur terkena ledakan," ungkap Milley.
 
Baca juga:  AS Sebut Serangan Balasan Ukraina Akan 'Sangat, Sangat Berdarah'
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan