Milley mengaku tidak terkejut atas kemajuan serangan balasan Ukraina yang relatif lebih lambat dari perkiraan ini.
"Perang di atas kertas dan perang sungguhan itu berbeda. Dalam perang sungguhan, orang benar-benar mati. Perang diikuti orang sungguhan di garis depan, dan orang sungguhan mengendarai kendaraan tempur. Ada orang sungguhan yang tubuhnya hancur terkena ledakan," ungkap Milley, dikutip dari laman DW, Sabtu, 1 Juli 2023.
Ia mengatakan bahwa serangan balasan Ukraina mungkin akan memakan waktu enam sekitar delapan atau 10 minggu ke depan. Serangan balasan juga akan berlangsung sangat sulit, dan "sangat, sangat berdarah."
"Semua orang perlu mengetahui dan memahami mengenai semua itu," tutur Milley.
Pekan lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa serangan balasan negaranya akan berjalan "lebih lambat dari yang diharapkan." Ia tidak mengelaborasi lebih jauh mengenai hal tersebut, termasuk rentang waktu yang diperkirakan sebelumnya.
Ukraina mengatakan telah merebut kembali sejumlah desa dalam operasi 'pembebasan' di lokasi yang berjarak 130 kilometer persegi di wilayah selatan dari Kyiv. Tetapi daerah yang direbut kembali itu merupakan persentase kecil dari total wilayah yang sudah diduduki Rusia.
Jumat kemarin, Zelensky mengatakan pasukannya telah maju "ke segala arah dalam operasi aktif." Sementara Hanna Maliar, Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, mengatakan bahwa operasi "berjalan sesuai rencana," dan bahwa serangan balasan harus dievaluasi oleh "banyak jenis tugas-tugas militer berbeda."
Baca juga: Ukraina Klaim Rebut Kembali 8 Permukiman di Selatan dalam 2 Pekan Terakhir
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News