Dalam sebuah wawancara di televisi pemerintah Italia, RAI, Zelensky mengatakan dirinya merasa terhormat bisa bertemu Fransiskus, yang telah berulang kali menawarkan memainkan peran dalam kemungkinan negosiasi demi menghentikan perang yang dimulai serangan Rusia di Ukraina pada Februari 2022.
Tetapi pemimpin Ukraina itu juga menekankan bahwa karena "perang terjadi di Ukraina, maka itu harus menjadi rencana Ukraina" untuk menuju perdamaian. Zelensky meminta Fransiskus untuk mendukung platform 10 poin yang telah ia dorong di tingkat internasional.
Baca juga: Ke ICC, Zelensky Desak Rusia Segera Diadili Kejahatan Perang
Sebuah pernyataan Vatikan mengatakan bahwa selama audiensi pribadi selama 40 menit pada Sabtu sore, Zelensky dan Fransiskus membahas perlunya membantu "korban yang tidak bersalah" dari konflik tersebut.
Keduanya membahas "situasi kemanusiaan dan politik di Ukraina yang disebabkan perang yang sedang berlangsung," kata pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa Fransiskus meyakinkan kembali Zelensky "perihal doanya untuk perdamaian."
"Fransisus menekankan, secara khusus mengenai kebutuhan mendesak akan 'isyarat manusia' terhadap orang-orang yang paling rapuh, korban konflik yang tidak bersalah," kata Vatikan, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Minggu, 14 Mei 2023.
Dalam sebuah tulisan di Twitter setelah pembicaraan, Zelensky mengatakan dirinya juga menyebutkan masalah ribuan anak yang telah "dideportasi ke Rusia." Ia menekankan bahwa semua anak-anak itu harus dipulangkan.
April lalu, setelah kembali dari perjalanan ke Hongaria, Fransiskus mengatakan kepada wartawan bahwa Vatikan terlibat dalam misi perdamaian di balik layar tanpa memberikan rincian. Namun, Rusia dan Ukraina mengatakan mereka tidak mengetahui inisiatif tersebut.
Sebelumnya pada Sabtu, Zelensky memperoleh dukungan penuh dari Presiden Italia Sergio Mattarella dan Perdana Menteri Giorgia Meloni, yang bertemu dengannya secara terpisah. Kedua pemimpin menjanjikan dukungan militer dan keuangan penuh. Mattarella dan Meloni juga menegaskan kembali keinginan mereka untuk memenangkan tawaran Ukraina untuk keanggotaan penuh Uni Eropa.
"Masa depan Ukraina adalah masa depan perdamaian dan kebebasan," kata Meloni kepada wartawan dalam pernyataan bersama dengan Zelensky. "Dan ini adalah masa depan Eropa, masa depan perdamaian dan kebebasan, di mana tidak ada solusi lain yang memungkinkan."
Meloni telah beberapa kali menekankan bahwa Ukraina bergerak maju dengan rencana reformasi yang diminta oleh Komisi Uni Eropa meski ada perang. Ia menyuarakan jaminan bahwa Italia akan mendukung Kyiv "360 derajat untuk semua waktu yang diperlukan dan seterusnya."
Setelah meninggalkan Roma, Zelensky diperkirakan akan menuju Berlin pada Minggu ini untuk kunjungan pertamanya ke Jerman sejak perang dimulai.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News