Ia menyampaikan hal ini dalam pidatonya di KTT ASEAN-Uni Eropa (UE) di Brussel, serta saat melakukan bilateral dengan Perdana Menteri Republik Ceko, Belanda, dan Swedia.
"Presiden menekankan prinsip kesetaraan, saling menghormati, dan saling menguntungkan harus menjadi landasan kemitraan ASEAN-UE. Tidak boleh ada pemaksaan kehendak," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pernyataan pers virtualnya, Kamis, 15 Desember 2022.
"Tidak boleh lagi ada pihak yang mendikte. Presiden juga menegaskan bahwa pemikiran bahwa 'my standard is better than yours' harus diganti," tegas Menlu Retno.
Ia menambahkan, Jokowi juga menyampaikan keprihatinan atas proposal regulasi deforestasi Uni Eropa yang menghambat perdagangan. "Beliau menjelaskan bahwa Indonesia akan terus membangun hilirisasi industri untuk mendorong pembangunan yang lebih inklusif," sambungnya.
Selain isu tersebut, Presiden Jokowi juga membahas penguatan kerja sama investasi antara Indonesia dan negara-negara Uni Eropa, termasuk Belgia. Ia menyampaikannya saat bertemu dengan Raja Belgia, Philippe Leopold Louis Marie.
"Presiden menyampaikan peluang kerja sama investasi kedua negara sangat besar dan iklim investasi Indonesia sangat baik," ucap Menlu Retno.
Jokowi mengharapkan Belgia dapat meningkatkan investasi di Indonesia serta mengundang Raja Belgia untuk berkunjung ke Indonesia.
Begitu juga dengan pentingnya kerja sama transisi energi. Dalam bilateral dengan PM Belanda, Ceko dan Swedia, Presiden Jokowi berharap kerja sama dalam konteks Just Energy Transition Partnership dapat segera dijalankan, dan Indonesia akan segera menyiapkan desain proyeknya.
Selain itu, Jokowi juga mendorong agar negosiasi Indonesia-EU CEPA dapat segera dirampungkan.
Baca: Jadi Kemitraan Strategis, ASEAN-UE Berkomitmen Ciptakan Kawasan Damai dan Stabil
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News