Dilansir dari AFP, Rabu, 13 Oktober 2021, Jaksa Penuntut Umum, Tarek Saab mengatakan, tahanan berusia 66 tahun ini disebut telah menerima vaksinasi Covid-19 dan mendapatkan perawatan medis yang baik.
"Kami turut berduka atas kematian Raul Isaias Baduel yang mengalami gagal jantung akibat (komplikasi) Covid-19,” tulis Saab dalam akun Twitter.
Pihak keluarga sudah mengetahui kematian Baduel. "Namun, saya belum menerima telepon dari siapa pun di pemerintahan," kata istri Baduel, Cruz Zambrano de Baduel, kepada EVTV.
Zambrano meragukan Covid-19 sebagai penyebab utama kematian suaminya, yang terakhir kali ditemukan sekitar empat pekan lalu. "Itu tidak benar," ujarnya.
Setelah kudeta April 2002 yang secara singkat menyingkirkan Baduel dari kekuasaan, ia disebut telah membantu mengembalikan kepemimpinan mantan presiden Hugo Chavez.
Setelah dibebaskan pada 2015, tokoh yang pernah menjabat menhan selama hampir delapan tahun ini kembali dipenjara atas tuduhan konspirasi terhadap Presiden Venezuela, Nicolas Maduro.
Pengacara Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Hak Asasi Manusia Foro Penal, Gonzalo Himiob menjelaskan, Baduel menjadi tahanan politik ke-10 yang meninggal dunia saat berada di balik jeruji besi Venezuela sejak 2015.
Baca: Maduro Klaim Tangkap Mata-Mata AS di Kilang Minyak Venezuela
"Tanggung jawab atas kehidupan dan kesehatan setiap tahanan berada di tangan negara. Perawatan medis tentunya sangat diperlukan para tahanan," ucap Himiob.
Tak hanya Baduel, dua putranya juga telah ditangkap, yakni Raul Emilio atas tuduhan konspirasi dan Josnars Adolfo Baduel terkait dugaan invasi maritim yang gagal pada 2019 dan tudingan berusaha menggulingkan Maduro. (Nadia Ayu Soraya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id