Rumah sakit tersebut adalah tempat perawatan PM Johnson saat dirinya terinfeksi Covid-19 pada April tahun lalu.
Dengan menerima vaksin ini, PM Johnson menjadi bagian dari 26 juta lebih warga Inggris yang telah divaksinasi. Penyuntikan ini juga merupakan bagian dari upaya Pemerintah Inggris dalam meyakinkan warga mengenai keamanan vaksin AstraZeneca.
Saat meninggalkan rumah sakit pada Jumat malam, ia berkata kepada awak media: "Saya tidak merasakan apapun (saat disuntik). Prosesnya sangat baik dan cepat."
"Kepada semua warga, jika kalian menerima notifikasi mengenai vaksinasi, silakan mengikutinya. Ini adalah hal terbaik bagi Anda, keluarga Anda, dan semua orang," lanjut dia, dilansir dari laman Sky News.
Baca: BPOM: Vaksin AstraZeneca Dapat Mulai Digunakan
PM Johnson mengimbau warga untuk tidak hanya mendengarkan imbauannya. Ia meminta masyarakat Inggris untuk mendengar keterangan para ilmuwan serta regulator obatan-obatan Inggris dan juga Uni Eropa mengenai vaksinasi, termasuk seputar kekhawatiran terkait vaksin AstraZeneca.
Vaksin AstraZeneca diberikan kepada PM Johnson di tengah keterbatasan vaksin di negara-negara Eropa termasuk Inggris. Pemerintah Inggris mengakui bahwa distribusi vaksin Covid-19 untuk pekan depan kemungkinan akan "lebih ketat" dari sebelumnya.
Salah satu faktor minimnya jumlah vaksin di negara-negara Eropa adalah tertundanya pasokan vaksin Astrazeneca yang dibuat di pabrik India. Untuk Inggris, lebih dari 1,5 juta dosis vaksin AstraZeneca disebut-sebut harus diperiksa kembali untuk memastikan dapat digunakan kepada warga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id