"Ada begitu banyak panggilan telepon dengan permohonan seperti, 'kalian semua kan telah divaksinasi, jadi jangan lupakan kami," kata Antonov dalam saluran Soloviev Live di YouTube.
Ia menjelaskan bahwa saat ini terdapat 5-7 juta warga Rusia yang tinggal di AS.
"Saya juga mendapat telepon dari kolega saya di beberapa negara eks-Soviet. Mereka bilang, 'jangan lupakan kami, karena kami juga ingin menggunakan vaksin Rusia," tutur Antonov, dilansir dari laman Sputnik pada Minggu, 21 Februari 2021.
Antonov juga menyebut duta besar dari negara-negara CIS telah meminta Rusia untuk menyalurkan Sputnik V.
Berdasarkan analisis fase tiga uji klinis Sputnik V yang diterbitkan di jurnal medis The Lancet, Sputnik V memiliki 91,6 persen efikasi terhadap gejala-gejala Covid-19.
Sputnik V diklaim Rusia sebagai vaksin pertama yang menggunakan pendekatan dua dosis untuk mencapai efikasi di atas 90 persen untuk kasus-kasus berat Covid-19.
Vaksin yang dikembangkan Gamaleya Institute di Moskow ini juga dilebih lebih unggul dari vaksin lain di bidang ketahanan dan durasi respons imunitas tubuh.
Baca: WHO Berharap Sputnik V Masuk Skema COVAX
Sejauh ini Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) baru mengeluarkan izin penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna.
Kepala Dana Investasi Langsung Rusia, Kirill Dmitriev, mengatakan bahwa komponen Sputnik V dapat membuat vaksin Pfizer dan Moderna menjadi lebih efektif dalam memerangi mutasi Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News