"Untuk mengakhiri pendudukan Prancis di wilayah Sahel, anggota Jama'at Nasr al-Islam wal Muslimin telah melancarkan operasi kualitatif terhadap konvoi pasukan Prancis di jalan yang menghubungkan Gossi dan Hombori," tulis laporan di kantor berita 20minutes.
"Operasi mengklaim nyawa tiga anggota pasukan elite Prancis," lanjutnya, dilansir dari laman Yeni Safak pada Minggu, 3 Januari 2021.
Jama'a Nusrat ul-Islam wa al-Muslimin adalah organisasi militer di Maghreb dan Afrika Barat yang terbentuk lewat merger Ansar Dine, the Macina Liberation Front, Al-Mourabitoun dan cabang Sahara dari AQIM.
Senin kemarin, kantor kepresidenan Prancis mengatakan bahwa tiga prajurit Prancis tewas dalam serangan di Mali bagian timur. Kendaraan ketiganya meledak usai terkena bom rakitan atau IED.
Ketiga korban merupakan bagian dari unit anti-teror dalam operasi bertajuk Operasi Barkhane. Serangan terhadap ketiganya terjadi di jalanan antara Gossi dan Hombori, yang berada dekat perbatasan Niger serta Burkina Faso.
Baca: Ledakan Bom Tewaskan Tiga Prajurit Prancis
Sejak diluncurkannya Operasi Barkhane pada 2013, total 47 prajurit Prancis tewas dalam berbagai serangan di Sahel Afrika.
Lebih dari 5.000 prajurit Prancis dikerahkan dalam Operasi Barkhane yang dipimpin Prancis bersama beberapa negara G5 Sahel: Burkina Faso, Mali, Mauritania, Niger, dan Chad.
Koalisi ini bertujuan memerangi sejumlah grup teroris di kawasan, termasuk AQIM dan sebuah grup pecahan dari Islamic State (ISIS) bernama EIGS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News