Ketiga prajurit merupakan bagian dari misi Operation Barkhane yang diluncurkan militer Prancis. Operasi tersebut bertujuan memerangi pemberontakan ekstremis di kawasan Sahel.
"Mereka adalah bagian dari 5.000 personel yang bertugas di sebuah area tempat beroperasinya sejumlah grup teroris yang sering menyerang warga dan mengancam stabilitas regional," ucap Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly, dilansir dari laman Voice of America.
Kemenhan Prancis mengidentifikasi ketiga prajurit sebagai Brigadir Tanerii Mauri, Dorian Issakhianian, dan Quentin Pauchet.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menekankan kembali bahwa kematian ketiga prajurit semakin memperkuat tekad Paris dalam berperang melawan terorisme. Ia memuji upaya jajaran prajurit Prancis dalam memulihkan perdamaian dan stabilitas di Sahel.
Sebanyak 44 tentara Prancis tewas sejak Januari 2013 saat pasukan Prancis memulai misi mereka di Sahel.
September lalu, sebuah kendaraan lapis baja yang dinaiki tiga prajurit mengenai sebuah bom di Tessalit, Mali. Dua dari mereka tewas, dan satu lainnya terluka.
Sejumlah grup ekstremis telah menewaskan ribuan warga sipil dan prajurit dalam beberapa tahun terakhir di Sahel, termasuk di Burkina Faso dan Niger.
Baca: Serangan Udara Prancis Tewaskan 50 Teroris al-Qaeda di Mali
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News