"Tes antigen yang saya lakukan usai mengalami demam 37,3 (derajat Celcius) dan sakit kepala ringan ternyata hasilnya positif," kata Fernandez via Twitter, dikutip dari laman Anadolu Agency pada Sabtu, 3 April 2021.
Ia mengaku sudah menjalani karantina mandiri bahkan sebelum hasil tesnya keluar. Fernandez mengatakan, semua orang yang melakukan kontak dengan dirinya dalam 48 jam terakhir sudah diberi tahu perihal hasil positif Covid-19.
Diagnosis Covid-19 keluar di hari ulang tahun Fernandez. Sejauh ini ia mengaku baik-baik saja dan tidak membutuhkan perawatan intensif.
Pria 62 tahun itu telah menerima dosis pertama vaksin Covid-19 asal Rusia, Sputnik V, pada 21 Januari lalu.
Pertengahan Maret lalu, minibus yang membawa Fernandez diserang massa di wilayah Patagonia. Massa berkumpul dan melempari batu serta memukul-mukul kendaraan Fernandez di luar sebuah pusat komunitas di provinsi Chubut.
Fernandez kala itu sedang mengunjungi sebuah area kebakaran hutan, yang telah menewaskan satu orang dan melukai beberapa lainnya. Namun unjuk rasa warga bukan seputar kebakaran hutan, melainkan rencana pemerintah dalam melanjutkan operasi penambangan di Chubut.
Masalah lain yang sempat memicu kemarahan warga Argentina adalah mengenai "vaksinasi VIP. Segelintir elite negara ternyata sudah menerima terlebih dahulu vaksin Covid-19 tanpa mengantre.
Skandal tersebut telah berujung pada pengunduran diri sejumlah pejabat tinggi Argentina, termasuk Menteri Kesehatan Gines Gonzales Garcia.
Baca: 'Vaksinasi VIP' Picu Unjuk Rasa Masyarakat Argentina
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News