Menurut Biden, Trump sebaiknya tidak diberi akses terhadap data intelijen karena perilakunya yang tak dapat diprediksi.
Dalam sebuah wawancara dengan CBS News pada Jumat kemarin, Biden menilai Trump tetap merupakan sebuah "ancaman nyata" dan masih "berbahaya" hingga saat ini. Biden merujuk pada peran Trump atas meletusnya kerusuhan di Gedung Capitol pada 6 Januari lalu.
Trump dinilai bertanggung jawab atas peristiwa tersebut, yang telah menewaskan setidaknya lima orang. Kerusuhan di Gedung Capitol berujung pada pemakzulan kedua Trump di level Dewan Perwakilan Rakyat.
"Saya tidak mau berspekulasi lebih jauh. Saya hanya merasa dirinya tidak perlu mendapat informasi intelijen," ujar Biden, dilansir dari laman Sputnik pada Sabtu, 6 Januari 2021.
"Apa manfaatnya memberikan dia data intelijen? Dia bisa saja ceroboh dan mengatakan sesuatu (mengenai intelijen)?" lanjutnya.
Sebelumnya pada pekan ini, tim keamanan nasional Gedung Putih sedang melakukan kajian untuk memutuskan apakah Trump dapat terus menerima data intelijen.
Kajian dilakukan atas kekhawatiran Trump mungkin akan menyalahgunakannya.
Sejumlah politisi Partai Demokrat menegaskan Trump sebaiknya tidak diberi informasi sensitif seperti data-data intelijen.
Baca: Warga AS Keturunan Palestina Ditunjuk Biden di Posisi Senior Program Intelijen
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id