Mantan Presiden AS Donald Trump. (Charly TRIBALLEAU / AFP)
Mantan Presiden AS Donald Trump. (Charly TRIBALLEAU / AFP)

Dikritik Terlalu Tua, Trump Yakin Mampu Kalahkan Haley dalam Tes Kognitif

Willy Haryono • 23 Januari 2024 07:00
Florida: Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku yakin bisa mendapat skor lebih tinggi dalam tes kognitif dibandingkan penantang utamanya dari Partai Republik, Nikki Haley. Pernyataan disampaikan Trump usai Haley mengkritik usianya yang dinilai terlalu tua untuk menjadi presiden.
 
Ketegangan antar kedua politisi Republik ini berlangsung menjelang pemilihan pendahuluan di negara bagian New Hampshire pada Selasa ini, 23 Januari 2024.
 
Dalam sebuah wawancara dengan Martha McCallum dari Fox News, Trump mengeklaim bahwa dirinya mampu mengalahkan Haley dalam tes kognitif.

Haley, eks duta besar AS untuk PBB, berulang kali menyerukan dilakukannya tes kompetensi mental bagi politikus berusia 75 tahun ke atas yang hendak mencalonkan dirinya menjadi presiden. Trump saat ini berusia 77 tahun, sementara Haley 52 tahun.
 
"Menurut saya, (otak) saya jauh lebih tajam dibandingkan dia. Saya akan duduk dan mengambil tes, dan hasilnya dapat dibandingkan dengan hasil dia, dan dia tidak akan menang," ungkap Trump dalam wawancara, mengutip dari laman The Hill.
 
Trump kemudian mengulangi klaimnya bahwa ia telah berhasil dalam dua tes kognitif, termasuk satu yang dilakukan saat masih menjadi presiden dan tes lainnya yang ia lakukan "baru-baru ini."
 
"Saya berhasil dua kali. Saya berhasil. Tapi menurut saya, Anda tahu, saya sebenarnya menyerukan tes kognitif bagi siapa pun yang mencalonkan diri sebagai presiden karena menurut saya itu ide yang bagus. Tentu merupakan hal bagus jika seseorang yang cerdas menjadi presiden," ujarnya.

Rematch Biden vs Trump?

Trump sebelumnya pernah membanggakan diri tentang hasil tes kognitif yang ia jalani pada 2018 bersama eks dokter Gedung Putih Ronnie Jackson.
 
Saat itu, Jackson mengatakan kepada wartawan bahwa Trump menjawab setiap pertanyaan dengan benar di Montreal Cognitive Assessment, tes untuk mendeteksi gangguan kognitif atau tanda-tanda penyakit Alzheimer.
 
Dalam beberapa hari terakhir, Haley dan Presiden AS Joe Biden mengkritik Trump atas kesalahannya baru-baru ini, termasuk ketika ia keliru membicarakan antara Haley dan mantan Ketua DPR Nancy Pelosi.
 
Baik Trump maupun Biden menghadapi kekhawatiran publik mengenai faktor usia dan kebugaran mental mereka, ketika keduanya menghadapi kemungkinan bertemu kembali dalam pemilu AS pada November mendatang. Haley telah berulang kali menyerukan perubahan generasi ketika berkampanye melawan Trump.
 
Baca juga:  Nikki Haley: Joe Biden dan Donald Trump Sama Buruknya!
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan