"Pertemuan yang sangat bermanfaat dengan Donald Trump. Saya mempresentasikan Rencana Kemenangan kepadanya. Kami membahas secara rinci situasi di Ukraina dan dampak perang terhadap rakyat kami. Terima kasih untuk pertemuan ini!" tulis Zelensky di Telegram, 27 September 2024.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Zelensky memberikan rencana 4 tahapan untuk mengakhiri perang Ukraina. Setelah pertemuan tersebut, Trump menyatakan kepada media berita FOX, bahwa dia "belajar banyak" dari percakapannya dengan Zelensky.
"Baru saja mengadakan pertemuan yang baik dengan Presiden Zelensky, jika saya terpilih sebagai presiden, perang antara Rusia dan Ukraina akan segera berakhir," tulis Capres Trump di Truth Social, 27 September 2024.
Presiden Zelensky mengatakan di Telegram bahwa mereka berdua memiliki pandangan yang sama bahwa perang di Ukraina harus dihentikan.
Sebelum melakukan diskusi, Trump mengatakan bahwa Zelensky dan Trump memiliki "hubungan yang baik" dan melanjutkan bahwa dia juga memiliki hubungan yang baik dengan Putin. Zelensky membalas mengharapkan Trump memiliki hubungan yang lebih baik dengannya daripada Putin.
"It takes two to tango," balas Trump, mengindikasikan pihak mana yang dia lebih suka tergantung tindakan masing-masing pihak.
Sebelumnya, kedua pihak pernah melontarkan kritikan yang pedas terhadap satu sama lain. Melansir CBS, Zelenky pernah mengatakan bahwa mantan presiden tersebut "tidak tahu cara menghentikan perang" Ukraina.
Pada hari Rabu, Trump menyalahkan Zelensky karena menolak bernegosiasi dengan Rusia, menyebut "kesepakatan terburuk" lebih baik daripada situasi saat ini di Ukraina.
"Kota-kota tersebut hilang. Mereka hilang, dan kita terus memberikan miliaran dollar untuk orang yang menolak melakukan kesepakatan, Zelensky," ujar Trump pada hari Rabu 18 September 2024 di Carolina Utara.
%20dan%20Wapres%20AS%20Kamala%20Harris%20(Kanan).jpg)
Gambar: Zelensky dan Wapres AS, Kamala Harris. (Ting Sheng, EFE/EPA)
Sehari setelahnya, Kamis 27 September, lawan pemilu Trump, Wakil Presiden AS Kamala Harris bersumpah di Gedung Putih bahwa dia mendukung Ukraina sambil menyebut ide untuk mendorong Zelensky bernegosiasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai "proposal menyerah".
"Beberapa di negara saya ingin memaksa Ukraina menyerahkan banyak wilayah kedaulatannya," ujar Harris sambil menyerang Trump, melansir France24.
Baca Juga
Tiba di AS, Zelensky Akan Bahas ‘Rencana Kemenangan’ dengan Biden
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News