Dalam sebuah sesi di markas besar PBB di New York, negara-negara besar termasuk Amerika Serikat dan sekutu Eropa serta Korea Selatan dan Jepang, "mengutuk keras" rentetan uji coba rudal balistik Korea Utara.
Mereka menyerukan adanya respons bersatu dari DK PBB. Namun sayangnya, Tiongkok dan Rusia yang merupakan anggota tetap DK PBB, kembali menekankan posisi meeka bahwa AS adalah pihak yang harus disalahkan atas provokasi senjata Korut.
Dikutip dari laman KBS World, Selasa, 22 November 2022, Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan bahwa Tiongkok dan Rusia dapat dikatakan telah "memberi keleluasaan" kepada Korea Utara dengan memblokade langkah DK PBB.
"Tindakan kedua anggota ini membuat kawasan Asia dan seluruh dunia berada dalam risiko," tutur Thomas-Greenfield.
Wakil Tetap Korea Selatan untuk PBB Hwang Joon-kook mengatakan bahwa pengembangan senjata nuklir Korea Utara turut difasilitasi perpecahan serta tidak adanya tindakan di internal DK PBB.
Sebelumnya, kelompok G7 mendesak DK PBB untuk mengambil langkah-langkah signifikan dalam menanggapi peluncuran rudal balistik ICBM Korut.
"Tindakan (Korea Utara) menuntut adanya tanggapan bersatu dan kuat dari komunitas internasional," kata para menlu G7.
Korea Utara melakukan uji coba peluncuran rudal balistik ICBM, yang mampu mencapai daratan AS. G7 mengatakan uji coba Korut pada Jumat kemarin merupakan sebuah "tindakan sembrono" dan "pelanggaran terang-terangan" terhadap resolusi PBB.
Baca: Waduh, Korea Utara Sebut Sekjen PBB Antonio Guterres 'Boneka' AS
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News