Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny. (AFP)
Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny. (AFP)

Terduga Agen Rusia Mengaku Taruh Racun di Celana Dalam Navalny

Willy Haryono • 22 Desember 2020 10:21
Moskow: Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny telah merilis sebuah rekaman audio berisi pengakuan dari terduga agen intelijen Rusia. Dalam rekaman, terdengar seorang pria yang mengaku telah menaruh racun syaraf Novichok ke celana dalam Navalny.
 
Informasi mengenai perilisan rekaman audio ini disampaikan oleh grup investigasi Bellingcat, dan dilansir oleh laman nzherald.co.nz pada Selasa, 22 Desember 2020.
 
Navalny jatuh sakit secara mendadak di sebuah pesawat dalam penerbangan dari Siberia menuju Moskow pada Agustus lalu. Pesawat itu pun terpaksa mendarat darurat di Siberia.

Setelah dirawat sebentar di Siberia, Navalny kemudian diterbangkan ke sebuah rumah sakit di Jerman. Navalny sempat berada dalam keadaan koma selama beberapa pekan saat dirawat di Jerman.
 
Sejumlah laboratorium di Eropa mengonfirmasi bahwa Navalny telah terkena racun syaraf Novichok buatan era Uni Soviet.
 
Baca:  Jerman Sebut Dua Laboratorium juga Temukan Racun pada Navalny
 
Pengakuan terduga agen Rusia dalam rekaman audio yang dirilis Navalny dinilai sebagai pukulan lanjutan terhadap Moskow. Pekan kemarin, investigasi independen terkait kasus keracunan Navalny memaparkan detail mengenai adanya operasi yang disponsori negara untuk membunuh pria berusia 44 tahun tersebut.
 
Rekaman yang dirilis Navalny memiliki durasi hingga 49 menit. Dalam rekaman terdengar suara Navalny yang berbicara dengan terduga agen Rusia bernama Konstantin Kudryavtsev via sambungan telepon.
 
Dalam percakapan, Navalny mengaku sebagai seorang ajudan kepala agensi intelijen Rusia FSB. Navalny menelepon Kudryavtsev dengan menggunakan sambungan telepon yang sudah didesain agar terkesan berasal dari kantor FSB.
 
Usai mengenalkan diri sebagai ajudan FSB, Navalny meminta Kudryavtsev untuk memberikan laporan singkat mengenai misi meracuni tokoh oposisi. Navalny mengatakan kepada Kudryavtsev bahwa laporan itu akan segera diserahkan kepada Nikolai Patrushev, kepala FSB.
 
Memercayai perintah tersebut, Kudryavtsev pun mengaku telah menaruh racun Novichok di celana Navalny. Kudryavtsev juga mengaku telah diperintahkan pergi ke Omsk, Siberia, untuk mengambil pakaian Navalny dan menghapus semua jejak terkait Novichok.
 
Selama ini Rusia membantah keras terlibat dalam kasus pemberian racun terhadap Navalny. Pekan kemarin, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa investigasi Bellingcat -- yang dilakukan bersama beberapa media Barat -- adalah sebuah "trik" yang diciptakan intelijen Amerika Serikat.
 
Namun ia menekankan bahwa FSB memiliki hak untuk mengikuti pergerakan Navalny.
 
Laporan Bellingcat pada pekan lalu menyebutkan beberapa nama agen FSB yang diklaim grup tersebut telah mengikuti Navalny selama beberapa tahun, sebelum akhirnya mencoba membunuhnya dengan menggunakan Novichok.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan