Warga Myanmar beraktivitas di salah satu sudut kota Yangon pada 5 Februari 2021 usai terjadinya kudeta militer. (STR/AFP)
Warga Myanmar beraktivitas di salah satu sudut kota Yangon pada 5 Februari 2021 usai terjadinya kudeta militer. (STR/AFP)

Populer Internasional: Myanmar Tak Bisa 'Move On' Hingga Penyusup Pesawat AS

Willy Haryono • 06 Februari 2021 11:32
Naypyidaw: Militer Myanmar sekali lagi melakukan kudeta terhadap pemerintahan yang sah. Kudeta terjadi pada 1 Februari yang dimulai dengan ditangkapnya sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk pemimpin de facto Aung San Suu Kyi.
 
Rangkuman mengenai sejarah kudeta di Myanmar ini menjadi berita terpopuler Internasional Medcom.id.
 
Berita terpopuler lainnya adalah Rusia yang mengusir tiga diplomat dan seorang penyusup di pangkalan udara Amerika Serikat. Berikut penjelasannya lebih lanjut:

1.  Myanmar yang Tak Bisa ‘Move On’ dari Kudeta Militer
 
Kudeta dan kekuasaan junta militer bukan sesuatu yang asing di Myanmar. Perebutan kekuasaan oleh militer terhadap pemerintahan sipil bukan pertama kalinya terjadi.
 
Setelah merdeka dari kekuasaan Inggris pada 4 Januari 1948, kudeta terjadi pada 2 Maret 1962. Kala itu, militer yang dipimpin oleh Jenderal New Win mengambil alih kekuasaan Myanmar.
 
Kudeta selanjutnya terjadi pada 1988. Kudeta ini dimulai dengan aksi protes di seluruh negari yang dikenal dengan 'Perlawanan 8888.' Jajaran personel militer memberantas unjuk rasa ini, berujung pada tewasnya ribuan pedemo. Jenderal Saw Maung kemudian melakukan kudeta dan membentuk Dewan Restorasi Kepatuhan Hukum (SLORC).
 
Setelah Myanmar terlihat hendak melaju dalam jalur demokrasi, militer kembali melakukan kudeta pada 1 Februari 2021.
 
Seperti apa sejarah lengkapnya? Selanjutnya bisa dibaca di sini.
 
2.  Rusia Usir Tiga Diplomat yang Mengikuti Demo Mendukung Navalny
 
Pemerintah Rusia telah mengusir tiga diplomat asing yang mengikuti unjuk rasa mendukung Alexei Navalny, tokoh oposisi yang telah dijatuhi vonis 3,5 tahun penjara pekan ini. Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan tiga diplomat asal Jerman, Swedia, dan Polandia diusir karena ikut serta dalam "demonstrasi ilegal" pada 23 Januari.
 
Ketiga negara mengecam keras pengusiran Rusia. Kecaman juga dilayangkan Inggris, Prancis, dan Uni Eropa.
 
Pengusiran ketiga diplomat diumumkan hanya beberapa jam usai kepala urusan luar negeri UE Josep Borrell bertemu Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov di Moskow.
 
Pernyataan resmi tiga negara yang diplomatny diusir Rusia dapat dibaca di sini
 
3. Seorang Penyusup Menerobos Masuk ke Pesawat Pemerintahan AS
 
Angkatan Udara Amerika Serikat akan melakukan kajian bidang keamanan secara menyeluruh setelah seorang penyusup menerobos masuk pangkalan udara Joint Base Andrews di Maryland. Pesawat kepresidenan AS, Air Force One, ada di pangkalan udara tersebut.
 
Kamis kemarin, seorang pria dewasa yang tak bersenjata menerobos masuk ke Joint Base Andrews. Ia diketahui sempat memasuki C-40, sebuah pesawat yang biasa digunakan jajaran pejabat tinggi AS.
 
"Semua orang menganggap ini hal serius," ujar juru bicara Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon, John Kirby.
 
Seperti apa sebenarnya situasi seputar penyusupan ini? Selanjutnya dapat dibaca di sini

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan