Menurut catatan AFP hingga Minggu, 25 April 2021, setidaknya 1.002.938.540 dosis vaksin Covid-19 telah disuntikkan kepada warga di 207 negara dan wilayah.
Lebih dari separuhnya, atau 58 persen, berasal dari tiga negara: Amerika Serikat dengan 225,6 juta, Tiongkok 216,1 juta, dan India 138,4 juta. Namun jika dilihat dari proporsi jumlah vaksin dengan total populasi, Israel berada di urutan pertama, dengan tingkat vaksinasi 6 dari 10 warga.
Setelah Israel ada Uni Emirat Arab, dengan lebih dari 51 persen warga telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19. Setelahnya ada Inggris dengan 49 persen, AS 42 persen, Chile 41 persen, Bahrain 38 persen, dan Uruguay 32 persen.
Di zona Uni Eropa, 128 juta dosis vaksin Covid-19 telah diberikan ke 21 persen dari total populasi negara anggota. Malta memimpin dengan 47 persen populasi yang telah divaksinasi, dan disusul setelahnya Hungaria dengan 37 persen.
Jerman saat ini tercatat baru dapat memvaksinasi 22,6 persen dari total warga, sementara Spanyol 22,3 persen, Prancis 20,5 persen, dan Italia 19,9 persen.
Secara global, jumlah vaksin Covid-19 yang telah disuntikkan bertambah dua kali lipat dalam kurun waktu kurang dari satu bulan.
Meski mayoritas negara-negara miskin juga sudah memulai menyuntikkan vaksin Covid-19, program vaksinasi sejauh ini masih didominasi negara-negara berpenghasilan menengah hingga tinggi.
Berdasarkan data World Bank, jumlah warga dari negara-negara kaya berkisar 16 persen dari total populasi global, dan tingkat vaksinasi gabungannya kini sudah mencapai 47 persen. Sementara negara-negara miskin jauh tertinggal di angka 0,2 persen.
Sekitar 12 negara baru memulai vaksinasi -- tujuh di Afrika (Tanzania, Madagaskar, Burkina Faso, Chad, Burundi, Republik Afrika Tengah dan Eritrea; tiga di Oceania (Vanuatu, Samoa, dan Kiribati; satu di Asia (Korea Utara); dan satu di Karibia (Haiti).
Sebagian besar negara-negara miskin sudah bisa memulai vaksinasi Covid-19 atas bantuan COVAX, skema berbagi yang diinisiasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan beberapa mitranya.
Baca: WHO Serukan Kesetaraan Vaksin di Hari Kesehatan Dunia
Vaksin untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi."Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News