WHO mengatakan bahwa di masing-masing negara, angka infeksi dan kematian akibat Covid-19 cenderung lebih tinggi di kelompok yang mengalami diskriminasi, berada di bawah garis kemiskinan, dan terpinggirkan secara sosial.
Namun saat negara-negara dunia berjuang melawan pandemi, WHO mengatakan bahwa situasi ini juga membuka kesempatan untuk membuat dunia yang lebih sehat dan adil dengan mengimplementasikan berbagai komitmen, resolusi, serta perjanjian di level global.
"Pandemi Covid-19 muncul di tengah kesenjangan yang ada di masyarakat dan sistem kesehatan kita," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers dari Jenewa, dilansir dari laman Al Arabiya.
"Merupakan hal penting bagi semua pemerintahan di dunia untuk berinvestasi dalam memperkuat layanan kesehatan dan menyingkirkan penghalang sehingga banyak orang bisa hidup lebih sehat," sambungnya.
Meski berbagai vaksin Covid-19 telah dikembangkan dan didistribusikan, WHO menilai tantangan saat ini adalah memastikan pasokannya tersedia untuk semua orang tanpa terkecuali.
Kunci untuk menyelesaikan masalah kesetaraan ini, lanjut WHO, adalah mendukung skema berbagi vaksin COVAX. COVAX merupakan skema yang diinisiasi WHO bersama beberapa mitra lainnya, dengan tujuan utama memastikan semua orang di dunia -- terutama di negara-negara miskin -- mendapat vaksin Covid-19.
Tedros mengatakan, WHO berharap COVAX dapat mencapai 100 negara di dunia dalam beberapa hari ke depan. Untuk mencapai target tersebut, WHO menyerukan negara-negara kaya dapat menjadi donor dan menyalurkan pasokan vaksin Covid-19 kepada COVAX.
Baca: Sekjen PBB Kesal Persediaan Vaksin Covid-19 Dikuasai Negara Maju
Vaksin untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi."Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News