Presiden Prancis Emmanuel Macron berfoto bersama warga di sebuah pasar dekat Paris, 8 April 2022. (Ludovic MARIN / AFP)
Presiden Prancis Emmanuel Macron berfoto bersama warga di sebuah pasar dekat Paris, 8 April 2022. (Ludovic MARIN / AFP)

Jelang Pemilu Prancis, Macron Tidak Takut Dikalahkan Le Pen

Willy Haryono • 09 April 2022 20:04
Paris: Presiden Prancis Emmanuel Macron mengaku tidak takut akan kalah dalam pemilihan umum Minggu besok, meski rival sayap kanan Marine Le Pen sudah semakin mempersempit jarak dukungan masyarakat dalam beberapa survei nasional.
 
Minggu besok, 10 April 2022, sebanyak 12 kandidat akan bersaing untuk menjadi presiden Prancis. Jika tidak ada yang meraih suara mayoritas, dua kandidat teratas akan melaju ke putaran kedua.
 
"Saya memiliki semangat kejayaan, bukan kekalahan," kata Macron, seorang tokoh sentris, dalam wawancara dengan radio RTL di hari terakhir masa kampanye pada Jumat kemarin.

"Tapi perlu saya tekankan, semua hal di dunia ini harus diperjuangkan, tidak didapat begitu saja," sambungnya, dilansir dari TRT World, Sabtu, 9 April 2022.
 
Le Pen, yang maju untuk kali ketiga dalam pemilu Prancis, secara konsisten berada di posisi kedua di belakang Macron dalam berbagai survei nasional di Prancis. Dalam beberapa survei terbaru, jarak keduanya hanya berkisar antara 1 dan 6 poin.
 
Jika angka survei sejalan dengan hasil pemilu, maka Macron dan Le Pen akan mengulang skenario di tahun 2017 dalam putaran kedua pada 24 April mendatang. Lima tahun lalu, Macron berhasil menang telak dengan 66 persen, jauh meninggalkan Le Pen yang hanya meraih 34 persen.
 
Kali ini, banyak survei memprediksi pertempuran antar keduanya akan menjadi lebih sengit.
 
Le Pen telah menghabiskan banyak energinya untuk memperhalus citra partai sayap kanan National Rally agar bisa memikat lebih banyak kelompok masyarakat Prancis. Ia telah menjadikan daya beli masyarakat sebagai salah satu isu utama dalam kampanye.
 
Namun Le Pen juga tetap menyuarakan dua isu utamanya dalam kampanye, yaitu soal keimigrasian dan tekad "menghapus" politik Islam di Prancis.
 
"Jika Emmanuel Macron telah memperkaya negeri ini, mohon maaf, seharusnya kita semua tidak akan membicarakan masa daya beli masyarakat," sebut Le Pen. Ia menyinggung janji Macron yang akan meningkatkan daya beli masyarakat jika menang dalam pemilu kali ini.
 
Baca:  Kampanye Jelang Pemilu Prancis, Macron Janjikan Penguatan Daya Beli Masyarakat
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan