Seorang prajurit Ukraina berada di lokasi yang terkena gempuran pasukan Rusia di Kiev, 18 Maret 2022. (Aris Messinis / AFP)
Seorang prajurit Ukraina berada di lokasi yang terkena gempuran pasukan Rusia di Kiev, 18 Maret 2022. (Aris Messinis / AFP)

Tetapkan Deadline, Rusia Minta Pasukan Ukraina di Mariupol Menyerah

Willy Haryono • 21 Maret 2022 08:21
Mariupol: Rusia memberikan tenggat waktu hingga Senin, 21 Maret 2022 pukul 05.00 waktu Moskow, kepada pasukan Ukraina di kota Mariupol untuk meletakkan senjata dan menyerah. Mariupol adalah satu dari sejumlah kota di Ukraina yang mendapat gempuran hebat Rusia sejak awal invasi pada 24 Februari.
 
"Letakkan senjata kalian," kata Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev, direktur Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia, dalam pernyataan pada hari Minggu kemarin.
 
"Sebuah bencana kemanusiaan akan terus berkembang. Semua yang meletakkan senjata akan mendapat jaminan keluar dari Mariupol dengan aman," sambungnya, dikutip dari laman Guardian.

Sekitar 400 ribu warga Mariupol masih terperangkap di dalam kota tersebut dengan jumlah makanan dan minuman yang relatif minim. Mizintsev mengatakan, koridor kemanusiaan untuk warga sipil akan dibuka di sisi timur dan barat Mariupol pada Senin ini, sekitar pukul 10.00 waktu Moskow.
 
"Kalian meminta waktu hingga pukul 05.00 untuk merespons tawaran koridor kemanusiaan ini dan meletakkan senjata," sebut Mizintsev.
 
Dalam beberapa pekan terakhir, Rusia dan Ukraina saling meyalahkan atas kegagalan pembukaan koridor kemanusiaan. Mizintsev, tanpa memaparkan bukti, mengatakan bahwa "bandit" dan "neo-Nazi" di Mariupol telah melakukan "terror massal" dan melakukan rentetan pembunuhan di seantero kota.
 
Sabtu kemarin, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa pengepungan Mariupol adalah "sebuah teror yang akan diingat hingga beberapa abad ke depan."
 
Di hari yang sama, dewan kota Mariupol mengatakan via Telegram bahwa ribuan warganya telah "dideportasi" paksa Rusia dalam sepekan terakhir. Mereka yang dideportasi itu disebut Rusia sebagai "pengungsi."
 
Baca:  Dewan Kota Mariupol Sebut Rusia Deportasi Paksa Ribuan Warga
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan