"NATO akan selalu menggunakan kemampuan kami dalam melindungi dan membela satu sama lain, termasuk dalam menghadirkan pasukan di bagian timur Aliansi," ucap juru bicara NATO Oana Lungescu, dilansir dari laman Yeni Safak, Sabtu, 22 Januari 2022.
Jumat kemarin, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menjelaskan bahwa proposal Moskow atas perjanjian keamanan Eropa berisi hal-hal seputar "penarikan pasukan, perlengkapan dan persenjataan asing."
Proposal Rusia juga menyebutkan mengenai "pemulihan konfigurasi 1997 mengenai negara-negarayang bukan anggota NATO kala itu, termasuk Bulgaria dan Romania," lanjut Lavrov.
Menurut Lungescu, NATO tidak dapat menerima permintaan Rusia karena dibuat berdasarkan "gagasan pengaruh di Eropa" yang hanya akan "menciptakan anggota NATO kelas satu dan dua."
Ia menegaskan NATO akan merespons terhadap segala bentuk kerusakan lingkungan keamanan di Eropa, dan akan terus "memeriksa perlu tidaknya upaya penguatan bagian timur dari Aliansi kami."
Di hari yang sama pada Jumat kemarin, Menlu AS Antony Blinken telah bertemu Lavrov di Jenewa. Keduanya melanjutkan dialog seputar ketegangan di perbatasan Ukraina. Proposal keamanan Rusia turut dibahas dalam pertemuan ini.
Dalam pertemuan NATO-Rusia pada 12 Januari lalu, aliansi tersebut sudah menolak proposal Negeri Beruang Merah terkait perluasan pengaruh di Eropa. NATO menyerukan kepada Rusia untuk berhenti melontarkan retorika mengancam dan segera menarik pasukannya dari dekat perbatasan Ukraina.
Baca: Biden Peringatkan Rusia, Setiap Gerakan ke Ukraina Dianggap sebagai Invasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News