Pemerintah Nigeria memblokir akses Twitter usai layanan jejaring sosial itu menghapus tulisan yang diunggah Presiden Muhammadu Buhari terkait ancamannya terhadap kelompok separatis pada Sabtu kemarin.
Baca: Akun Presiden Ditangguhkan, Nigeria Blokir Twitter
"Selamat kepada negara Nigeria yang baru saja memblokir Twitter karena telah melarang presiden mereka. Lebih banyak negara harus memblokir Twitter dan Facebook karena tidak mengizinkan adanya kebebasan berbicara," ucap Trump dalam sebuah pernyataan dari kantornya di Florida.
"Siapa mereka yang bisa menentukan apa-apa saja ucapan baik dan buruk jika mereka sendiri juga buruk? Seharusnya saya sudah melakukan itu saat masih menjadi presiden," sambung dia, dilansir dari laman Anadolu Agency pada Rabu, 9 Juni 2021.
Trump diblokir Twitter dan Facebook sejak Januari lalu usai dirinya mendorong massa pendukungnya untuk "menghentikan pencurian" suara dalam pemilihan umum 2020. Seruan itu kemudian memicu penyerbuan massa ke Gedung Capitol pada 6 Januari.
Empat orang tewas dalam penyerbuan itu, dan satu aparat keamanan meninggal satu hari setelahnya. Dua petugas keamanan yang hadir dalam kerusuhan di Gedung Capitol membunuh diri mereka sendiri beberapa hari kemudian.
Setelah dilarang menggunakan Twitter dan Facebook, Trump meluncurkan blog bernama Desk of Donald J. Trump. Namun situs itu gagal meraih perhatian warga dan ditutup kurang dari sebulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News