"Penangguhan ini karena penggunaan terus-menerus platform untuk aktivitas yang bisa merusak keberadaan perusahaan Nigeria," kata Menteri Informasi Nigeria, Lai Mohammed, dilansir dari New York Post, Sabtu, 5 Juni 2021.
Pemerintah Nigeria belum menjelaskan lebih lanjut mengenai blokir Twitter ini. Namun, di Iagos dan Abuja, situs Twitter dilaporkan tidak bisa diakses menggunakan layanan sejumlah operator seluler.
Sementara itu, Twitter, ketika dikonfirmasi mengenai masalah ini, menyatakan sedang menyelidiki.
Pada Rabu lalu, Twitter menghapus cuitan Presiden Buhari. Mereka menganggap cuitan tersebut melanggar kebijakan mengenai konten kekerasan.
Baca juga: Nigeria Enggan Bayar Uang Tebusan untuk Bebaskan 200 Siswa yang Diculik
Buhari mengucapkan ancaman menghukum kelompok yang dituduh menyerang bangunan pemerintah. Setelah cuitan tersebut diturunkan Twitter, sesuai dengan kebijakan platform tersebut, akun Presiden Buhari ditangguhkan selama 12 jam.
Pada April lalu, Lai marah karena Ghana, negara tetangga mereka, terpilih untuk kantor pertama Twitter di Afrika. Ia berpendapat Twitter terpengaruh pemberitaan yang keliru tentang Nigeria, salah satunya soal laporan tindakan keras terhadap aksi protes tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News