"Mereka bukan hanya sekelompok perampok dan perusuh," kata Putin, merujuk pada massa pendukung Donald Trump yang menyerbu Gedung Capitol.
"Orang-orang itu datang dengan permintaan politik," sambungnya, dilansir dari laman BBC pada Sabtu, 5 Mei 2021.
Penyerbuan ke Gedung Capitol menghentikan sementara acara pengesahan kemenangan Joe Biden dalam pemilu 2020. Kerusuhan tersebut menewaskan sejumlah orang, dan berujung pada proses pemakzulan kedua Trump.
Berbicara dalam sebuah forum di St Petersburg, Putin tidak terlalu berharap banyak atas pertemuannya dengan Presiden AS Joe Biden yang akan digelar di Jenewa, Swiss, pada 16 Juni mendatang. Ia merasa tidak akan ada terobosan berarti dalam pertemuannya dengan Biden.
Selain soal kerusuhan di Gedung Capitol, Putin juga membahas mengenai tuduhan adanya intervensi Rusia terhadap pemilihan umum AS. Ia membantah Rusia telah melakukan serangan siber yang dapat memengaruhi hasil pemilu.
Sebelumnya pada pekan ini, Menlu Rusia Sergey Lavrov mengatakan bahwa para perusuh di Gedung Capitol telah "dipersekusi" oleh Pemerintah AS. Sekitar 500 orang telah ditahan atas kerusuhan tersebut, sebagian besar atas dakwaan menerobos masuk ke Gedung Capitol.
Banyak dari mereka telah dibebaskan untuk menanti persidangan, namun beberapa ditahan di balik jeruji besi.
Lavrov mengatakan kepada awak media bahwa Moskow tidak akan menghindar untuk membahas masalah apa pun dalam KTT antara Putin dan Biden. "Tentu saja, kami akan siap untuk membahas semuanya, termasuk masalah yang ada di Amerika Serikat," kata Lavrov.
Baca: Polisi AS Anggap Serangan di Gedung Capitol Tak Terkait Terorisme
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News