"Penyidik ??belum mengetahui motif penyerangan tersebut. Namun saat ini, tidak yakin penyerangan tersebut terkait dengan terorisme," kata Kepala Departemen Kepolisian Metropolitan Washington, Robert Contee, seperti disitat dari Nytimes.com, Sabtu, 3 April 2021.
Serangan Green yang menabrakkan mobilnya ke arah petugas dan menghunuskan pisau menewaskan polisi Capitol, William F Evans. Aksinya juga membuat satu polisi lainnya terluka hingga dilarikan ke rumah sakit.
Green menerobos Kompleks Capitol melalui pintu masuk di utara, Jumat, 2 April 2021. Pelaku akhirnya tewas didor. Garda Nasional dan polisi langsung menjaga ketat Kantor Kongres AS itu. Gedung Capitol sempat diisolasi sekitar pukul 13.00 waktu setempat.
Polisi menginstruksikan staf tetap di dalam ruangan, jauh dari pintu dan jendela, serta mencari perlindungan jika berada di luar. Pukul 14.30, kepolisian mengatakan ancaman telah dinetralkan. Orang-orang dapat bergerak bebas di seluruh gedung, tetapi tidak diizinkan masuk atau keluar.
Baca: Mobil Menerobos Gedung Capitol AS, Tabrak Polisi Hingga Tewas
Presiden Joe Biden mengecam aksi ini. Orang nomor satu di 'Negeri Paman Sam' itu memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang di Gedung Putih untuk menghormati kepergian Evans.
“Kami mengirimkan belasungkawa yang tulus kepada keluarga Evans dan semua orang yang berduka atas kepergiannya. Kami tahu betapa sulitnya saat ini bagi Capitol, semua orang yang bekerja di sana, dan mereka yang melindunginya,” ungkap Biden.
Insiden ini menjadi ancaman keamanan paling serius di Kompleks Capitol sejak serangan 6 Januari 2021 yang menewaskan lima orang. Serangan ini terjadi setelah seminggu lebih pagar pembatas dengan kawat silet dicopot di sekitar Kompleks Capitol. Alat itu dipasang untuk mencegah serangan lanjutan setelah kerusuhan 6 Januari 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News