Gedung Putih menggambarkan komentar itu sebagai pernyataan yang menjengkelkan dan mengecewakan.
Masalah ini dimulai ketika Netanyahu mengklaim dalam sebuah video yang diunggah di media sosial awal pekan ini bahwa pemerintah AS – pendukung utama militer Israel – telah “menahan senjata dan amunisi” dari negaranya dalam beberapa bulan terakhir.
“Komentar tersebut sangat mengecewakan dan tentunya menjengkelkan kami, mengingat besarnya dukungan yang kami miliki dan akan terus kami berikan,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby, dilansir dari AFP, Jumat, 21 Juni 2024.
"Tidak ada negara lain yang berbuat lebih banyak untuk membantu Israel mempertahankan diri dari ancaman Hamas, dan sejujurnya ancaman lain yang mereka hadapi di kawasan,” kata Kirby.
Sehari sebelumnya, juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan tidak mengetahui apa yang Netanyahu bicarakan.
"Dengan pengecualian satu pengiriman amunisi, tidak ada jeda lainnya. Tidak ada," ujar Jean-Pierre.
Dia mengacu pada pengiriman bom seberat 2.000 pon yang menurut Washington sedang ditinjau karena kekhawatiran akan penggunaannya di daerah padat penduduk.
Ketegangan Biden-Netanyahu
Namun Netanyahu tampaknya menggandakan pernyataannya pada hari Kamis, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia “siap menerima serangan pribadi asalkan Israel menerima amunisi dari AS yang dibutuhkan dalam perang demi keberadaannya.”
Pertengkaran ini bukanlah yang pertama antara pemimpin pemerintahan Israel dan pemerintahan Biden sejak dimulainya perang Gaza, yang dimulai dengan serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya pada bulan Oktober.
Biden sebelumnya menyatakan penolakannya yang kuat terhadap operasi besar Israel di Rafah di Gaza selatan, tempat lebih dari satu juta warga sipil berada, dan mengancam akan menghentikan pengiriman senjata tertentu jika peringatannya tidak diindahkan.
Perang Gaza adalah masalah yang sangat pelik bagi Biden yang berusia 81 tahun, yang sedang mengincar masa jabatan kedua tahun ini.
Bencana kemanusiaan di Gaza dan jumlah korban tewas yang terus meningkat telah menimbulkan kritik tajam terhadap presiden dari sayap progresif partainya – tekanan yang harus diimbangi Biden dengan kebijakan lama AS yang mendukung Israel.
Serangan balasan Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 37.431 orang, sebagian besar warga sipil, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas.
Baca juga: Netanyahu Klaim AS Akan Hapus Pembatasan Pasokan Senjata ke Israel
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News