"Amerika Serikat siap membantu Lebanon. Kami memiliki hubungan yang sangat baik dengan masyarakat Lebanon, dan akan berada di sana untuk membantu," ujar Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih, dilansir dari laman Guardian, Rabu 5 Agustus 2020.
"Sepertinya (ledakan di Lebanon) ini adalah serangan mengerikan," lanjutnya.
Trump tidak mengelaborasi lebih lanjut mengenai pernyataannya. Belum diketahui pasti apakah pernyataan itu semata pandangan pribadi, atau didasarkan pada informasi intelijen.
Kepala Keamanan Lebanon, Abbas Ibrahim, menuding bahan kimia mudah terbakar di sebuah gudang sebagai penyebab terjadinya ledakan. Menteri Dalam Negeri Lebanon Mohammed Fahmi mengatakan, amonium nitrat berada di antara bahan kimia di gudang tersebut.
Ia menyerukan adanya investigasi untuk menyelidiki bagaimana bisa 2.700 ton amonium nitrat tersebut bisa meledak.
Sebelumnya, Kedutaan Besar AS di Beirut mengimbau semua warga Negeri Paman Sam di Lebanon untuk menjauhi lokasi. Bagi warga AS yang berada dekat lokasi, diimbau untuk selalu berada di dalam rumah.
"Ada laporan munculnya gas beracun usai ledakan. Semua warga AS di area terdampak sebaiknya tetap berada di dalam ruangan atau menggunakan masker jika memang tersedia," ujar Kedubes AS di Beirut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News