Kawasan pergudangan pelabuhan Beirut, Lebanon, porak poranda akibat ledakan 2.700 ribu ton amonium nitrat pada Selasa, 4 Agustus 2020. AFP
Kawasan pergudangan pelabuhan Beirut, Lebanon, porak poranda akibat ledakan 2.700 ribu ton amonium nitrat pada Selasa, 4 Agustus 2020. AFP

Ledakan di Lebanon Berasal dari 2.700 Ton Amonium Nitrat

Surya Perkasa • 05 Agustus 2020 04:58
Beirut: Kepala Keamanan Umum Lebanon Abbas Ibrahim mengatakan ledakan di Beirut, Lebanon, pada Selasa waktu setempat, 4 Agustus 2020, berasal dari 2.700 ton amonium nitrat. Barang tersebut disimpan di pelabuhan Beirut sebelum dikirim ke Afrika.
 
Dilansir dari Aljazeera, Ibrahim menyatakan hasil investigasi tersebut telah dilaporkan kepada Dewan Pertahanan Tinggi Lebanon yang berisi presiden dan semua lembaga keamanan utama Lebanon. Otoritas Lebanon berjanji akan memberi hukuman paling berat ke pihak yang bertanggung jawab.
 
Baca: Korban Tewas Ledakan di Lebanon Capai 73 Orang

Menteri Kesehatan Lebanon Hamad Hassan mengatakan jumlah korban tewas akibat ledakan di Beirut, Lebanon, pada Selasa waktu setempat, 4 Agustus 2020, mencapai 73 orang. Lebih dari 3.700 orang terluka.
 
Hassan mengatakan bahwa mereka telah menghubungi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk membawa pesawat bantuan.
 
"Ini adalah bencana dalam setiap arti kata," kata Hamad dalam sebuah wawancara dengan beberapa saluran televisi saat mengunjungi sebuah rumah sakit di ibu kota Lebanon seperti yang dilansir dari Aljazeera, Rabu, 5 Agustus 2020.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan