Presiden Rusia Vladimir Putin. (AFP)
Presiden Rusia Vladimir Putin. (AFP)

Sah! Putin Resmi Tangguhkan Partisipasi Pakta Nuklir New START dengan AS

Willy Haryono • 01 Maret 2023 07:27
Moskow: Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani Rancangan Undang-Undang yang secara resmi menangguhkan New START, sebuah perjanjian senjata nuklir tersisa dengan Amerika Serikat (AS). Langkah ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan dengan AS atas invasi Rusia ke Ukraina.
 
Seminggu lalu, Putin telah menyatakan dalam pidato kenegaraannya bahwa Rusia menangguhkan partisipasi dalam New START 2010.
 
Mengutip dari laman The New Daily, Rabu, 1 Maret 2023, ia mengklaim Rusia tidak dapat menerima inspeksi AS atas situs nuklirnya di bawah pakta tersebut, di saat Washington dan sekutu NATO-nya secara terbuka menyatakan kekalahan Rusia di Ukraina sebagai tujuan bersama mereka.

Kedua majelis parlemen Rusia dengan cepat meratifikasi RUU penangguhan New START minggu lalu, dan pada hari Selasa, ia menandatanganinya menjadi undang-undang.
 
Dokumen tersebut menuliskan bahwa presiden memiliki kewenangan untuk memutuskan apakah Rusia dapat kembali ke pakta tersebut.
 
Putin telah menekankan bahwa Moskow tidak menarik diri sama seluruhnya dari New START, dan Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan negaranya akan menghormati batas atas senjata nuklir yang ditetapkan berdasarkan perjanjian dan akan terus memberi tahu AS tentang uji coba rudal balistik.
 
Senin lalu, seorang pejabat kontrol senjata senior AS mengkritik Rusia karena menangguhkan keikutsertaannya dalam perjanjian tersebut, tetapi mencatat bahwa Washington akan mencoba bekerja sama dengan Moskow untuk melanjutkan implementasinya.
 
"Rusia sekali lagi menunjukkan kepada dunia bahwa mereka bukan negara kekuatan nuklir yang bertanggung jawab," kata Bonnie Jenkins, wakil menteri luar negeri AS untuk pengendalian senjata, pada sesi Konferensi Perlucutan Senjata, sebuah forum internasional yang berafiliasi dengan PBB.
 
Ia mengatakan kepada wartawan bahwa AS belum sepenuhnya menilai konsekuensi dari langkah Rusia, tetapi mengatakan: "Kami tidak melihat bukti bahwa Rusia tidak patuh.
 
"Kami tetap siap untuk bekerja secara tegas dengan Rusia untuk sepenuhnya mengimplementasikan perjanjian New Start," sambungnya.
 
The New Start, yang ditandatangani oleh presiden AS dan Rusia saat itu, Barack Obama dan Dmitry Medvedev pada tahun 2010, membatasi masing-masing negara untuk tidak memiliki lebih dari 1.550 hulu ledak nuklir dan 700 rudal serta pengebom.
 
Perjanjian tersebut mengatur mengenai inspeksi menyeluruh untuk memverifikasi kepatuhan.
 
Pemeriksaan situs nuklir AS dan Rusia telah terbengkalai sejak 2020 karena pandemi Covid-19. Diskusi untuk melanjutkannya seharusnya dilakukan November lalu, tetapi Rusia tiba-tiba membatalkannya.
 
Baca juga:  Putin Tegaskan Rusia Harus Perhitungkan 'Potensi Nuklir' NATO
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan