Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova. (AFP)
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova. (AFP)

Rusia Kecam Keputusan AS Kirim Bom Klaster ke Ukraina

Willy Haryono • 09 Juli 2023 17:21
Moskow: Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada Sabtu, 8 Juli, mengecam keputusan Amerika Serikat (AS) yang mengirim bom klaster (cluster bombs) ke Ukraina.
 
Zakharova mengatakan bahwa pengiriman bom klaster merupakan langkah lain yang bertujuan memperpanjang perang tanpa memperhitungkan nyawa masyarakat sipil.
 
"Kita berbicara tentang upaya sinis memperpanjang penderitaan otoritas Ukraina saat ini, terlepas dari ada tidaknya korban sipil. Washington sangat menyadari bahwa 'janji' Ukronazis untuk menggunakan senjata berbahaya ini 'dengan hati-hati dan bertanggung jawab' tidak ada gunanya. Warga sipil akan diserang," ucap Zakharova.

Ia mengatakan bahwa beberapa bagian dari bom klaster mungkin tidak meledak saat dijatuhkan, dan hal tersebut bisa membahayakan masyarakat sipil setelah perang berakhir.
 
"Dengan memasok bom klaster, Washington akan terlibat dalam kemunculan ranjau-ranjau darat di wilayah tersebut, dan akan sepenuhnya bertanggung jawab atas para korban ledakan, termasuk anak-anak Rusia dan Ukraina," tegas Zakharova, dikutip dari laman Yeni Safak, Minggu, 9 Juli 2023.
 
Baca juga:  Ukraina Berjanji Tak Gunakan Bom Klaster di Wilayah Rusia
 
Zakharova mencatat bahwa perluasan pengiriman senjata ke Ukraina dapat diartikan keterlibatan AS dan sekutunya yang semakin serius dalam permusuhan. Ia pun mendorong komunitas internasional untuk memberikan penilaiannya atas tindakan AS.
 
"Pengiriman bom klaster adalah tanda keputusasaan dan bukti impotensi dengan latar belakang kegagalan 'serangan balasan' Ukraina yang diiklankan. 'Senjata ajaib' lain, yang dipertaruhkan oleh Washington dan Kyiv, tanpa memikirkan konsekuensi seriusnya, tidak akan mempengaruhi jalannya operasi militer khusus, yang tujuan dan sasarannya akan terpenuhi sepenuhnya," tutur Zakharova.
 
Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Jumat lalu bahwa dirinya memutuskan memberi Ukraina bom klaster karena Kyiv sudah kehabisan artileri 155 mm.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan