Foto udara memperlihatkan kehancuran akibat gempa bumi di Kahramanmaras, Turki, 10 Februari 2023. (OZAN KOSE / AFP)
Foto udara memperlihatkan kehancuran akibat gempa bumi di Kahramanmaras, Turki, 10 Februari 2023. (OZAN KOSE / AFP)

Terjebak 5 Hari, 2 Perempuan Berhasil Diselamatkan dari Reruntuhan Gempa Turki

Willy Haryono • 11 Februari 2023 20:01
Kahramanmaras: Tim penyelamat berhasil menarik dua perempuan dalam kondisi hidup dari reruntuhan bangunan di lokasi gempa bumi di Kahramanmaras, Turki, Sabtu, 11 Februari 2023.
 
Keduanya berhasil bertahan hidup setelah terjebak sekitar 122 jam atau lebih dari lima hari, sejak guncangan berkekuatan magnitudo 7,8 melanda tempat tinggal mereka pada Senin kemarin.
 
Korban tewas mencapai 24.150 di seluruh Turki selatan dan Suriah barat laut hingga Sabtu ini, satu hari setelah Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan bahwa pihak berwenang seharusnya bereaksi lebih cepat dalam menangani gempa besar.

Salah satu perempuan yang diselamatkan, Menekse Tabak, 70, dibungkus selimut saat dibawa petugas ke dalam ambulans di provinsi Kahramanmaras, yang terlihat dari beberapa foto kantor berita Anadolu Agency.
 
Satu perempuan lainnya diidentifikasi sebagai Masallah Cicek, yang dikeluarkan dari puing-puing bangunan di Diyarbakir, kota terbesar di tenggara Turki.
 
Sebanyak 67 orang telah berhasil diselamatkan dari puing-puing gempa Turki dalam 24 jam sebelumnya, ucap Wakil Presiden Turki Fuat Oktay. Operasi pencarian dan penyelamatan di Turki melibatkan 31.000 petugas gabungan di seantero wilayah terdampak gempa.
 
Sekitar 80.000 korban luka masih dirawat di rumah sakit, sementara 1,05 juta orang yang kehilangan rumah akibat gempa terpaksa bertahan di tempat penampungan.
 
"Tujuan utama kami adalah memastikan bahwa mereka dapat kembali ke kehidupan normal dengan memberikan perumahan permanen dalam waktu satu tahun," kata Oktay, dikutip dari Times Live.
 
Dengan banyak korban selamat masih kekurangan makanan di tengah kondisi musim dingin yang menggigil, banyak warga mempertanyakan respons penanganan gempa dari pemimpin Turki dan juga Suriah.
 
Presiden Suriah Bashar al-Assad dilaporkan melakukan perjalanan perdananya ke daerah terdampak gempa dengan mengunjungi sebuah rumah sakit di Aleppo bersama istrinya, Asma.
 
Pemerintahan Assad menyetujui pengiriman bantuan kemanusiaan melintasi garis depan perang saudara selama 12 tahun di Suriah, sebuah langkah yang dapat mempercepat penyaluran bantuan bagi jutaan warga yang putus asa.
 
Sebelumnya, Program Pangan Dunia (WFP) mengaku kehabisan stok makanan di Suriah barat laut yang dikuasai pemberontak, karena kondisi perang mempersulit upaya penyaluran bantuan.
 
Baca juga: WFP Ingin Menjangkau 500.000 Korban Gempa di Turki dan Suriah
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan