Lebih dari 19.300 orang tewas dan lebih dari 77.700 lainnya terluka setelah dua gempa kuat mengguncang Turki selatan pada Senin lalu, menurut angka resmi terbaru. Jika digabung dengan angka kematian di Suriah, jumlahnya telah melampaui 24.000 hingga Jumat kemarin.
Gempa bumi berkekuatan 7,7 dan 7,6, yang berpusat di provinsi Kahramanmaras, berdampak pada sekitar 13 juta orang di 10 provinsi Turki, termasuk Adana, Adiyaman, Diyarbakir, Gaziantep, Hatay, Kilis, Malatya, Osmaniye, dan Sanliurfa.
Di negara tetangga Suriah, jumlah korban tewas telah meningkat di atas 3.300, dengan lebih dari 5.200 orang terluka.
Melansir dari laman Yeni Safak, Sabtu, 11 Februari 2023, WFP mengatakan sejauh ini pihaknya telah menyediakan pasokan makanan yang sangat dibutuhkan untuk 115.000 orang di Turki dan Suriah.
WFP bertekad memberikan paket makanan kepada masyarakat di kedua negara selama satu hingga dua pekan ke depan seiring membaiknya layanan publik di sana. WFP juga ingin mendistribusikan makanan di kamp-kamp penampungan yang tidak dilengkapi fasilitas memasak.
Dalam sebuah pernyataan resmi, disebutkan bahwa WFP telah mulai mengirimkan paket makanan keluarga ke "kamp akomodasi sementara, yang telah menampung sekitar 44.000 warga Suriah dan juga pengungsi Turki yang baru tiba."
"Kami menyediakan makanan hangat, siap saji, dan paket makanan keluarga. Kami menyediakan makanan yang bisa langsung dimakan tanpa perlu memasak terlebih dahulu," kata Corinne Fleischer, direktur regional WFP untuk Timur Tengah dan Afrika Utara.
"Bagi ribuan orang yang terkena dampak gempa bumi, makanan adalah salah satu kebutuhan utama saat ini, dan prioritas kami adalah memberikannya kepada orang-orang yang membutuhkannya dengan cepat," sambung dia.
Sebagai salah satu badan PBB, WFP menyerukan anggaran USD77 juta untuk memberikan bantuan berupa makanan kepada total 874.000 orang di Turki dan Suriah.
Baca juga: NATO Kirim Tempat Penampungan Militer Khusus ke Lokasi Turki
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
