Dilansir dari The Daily Beast, Senin, 15 Mei 2023, dua komandan itu tewas saat mencoba mengusir pasukan Ukraina di sekitar kota Bakhmut. Kabar kematian mereka pun telah dikonfirmasi perwakilan kementerian Letnan Jenderal Igor Konashenkov.
Konashenkov mengatakan bahwa Makarov "secara pribadi" memimpin pertempuran di garis depan dalam kondisi terluka parah. Saat dievakuasi dari medan perang, Makarov dalam kondisi sekarat.
Sementara itu, lanjutnya, Brovko juga "meninggal secara heroik setelah menderita beberapa luka akibat peluru."
Kepala kelompok tentara bayaran Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, mengatakan bahwa pada awalnya pasukannya berhasil merebut beberapa ratus kaki dari wilayah Bakhmut selama sepekan. Namun, setelah Ukraina memperoleh kemenangan terbesarnya dalam enam bulan perang di Bakhmut, Prigozhin pun mengeluh bahwa pasukan Rusia tidak "berkumpul kembali" serta melarikan diri.
Sementara itu, pihak Rusia mengklarifikasi bahwa tentaranya telah mundur ke "posisi pertahanan yang lebih menguntungkan."
Di sisi lain, Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Maliar, menambahkan bahwa pasukannya "terus bergerak maju di sektor Bakhmut di pinggiran kota." Terlebih, mereka juga berhasil merebut lebih dari 10 posisi musuh di sekitar kota tersebut.
Sebelumnya, militer Ukraina telah memperingatkan bahwa serangan balasannya sudah direncanakan lama dan kemungkinan tidak akan terlihat seperti satu serangan yang terkoordinasi.
"Angkatan Bersenjata Ukraina tidak menyiapkan beberapa rencana tunggal untuk waktu atau arah tertentu. Sebaliknya, setiap hari, mereka menyiapkan beragam strategi defensif dan kontra ofensif," kata Maliar bulan lalu. (Arfinna Erliencani)
Baca juga: Empat Pesawat Rusia Ditembak Jatuh di Dekat Perbatasan Ukraina
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News