Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (AFP)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (AFP)

Zelensky: Serangan ke Kursk Perlihatkan Rusia Hanya Bisa Menggertak

Willy Haryono • 20 Agustus 2024 13:19

Kyiv: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan bahwa invasi negaranya ke wilayah Kursk Rusia menunjukkan bahwa ancaman pembalasan dari Moskow hanya gertakan tanpa tindak lanjut.

Mengutip dari Euractiv, Selasa, 20 Agustus 2024, Zelensky mengatakan pasukan Ukraina kini menguasai lebih dari 1.250 kilometer persegi dan 92 permukiman di wilayah Kursk.
 
Sementara Rusia mengatakan Ukraina telah menyerang jembatan ketiga di wilayah tersebut, yang mempersulit upaya Rusia menangkal serangan Ukraina.

Ukraina melancarkan serangan mendadaknya terhadap wilayah Rusia pada 6 Agustus, invasi terbesar di wilayah Rusia sejak Perang Dunia II. Ukraina mengatakan invasi ini bertujuan menciptakan zona penyangga dan melemahkan mesin perang Rusia.

Berbicara di hadapan para diplomat Ukraina, Zelensky menyoroti sekutu-sekutu yang telah memasok senjata jarak jauh tetapi mengatakan kepada Kyiv bahwa mereka tidak dapat menggunakannya jauh di dalam Rusia karena takut melewati "garis merah" yang ditetapkan Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Kita menyaksikan pergeseran ideologis yang signifikan - konsep naif dan ilusif tentang apa yang disebut garis merah mengenai Rusia, yang mendominasi penilaian perang oleh beberapa mitra, telah runtuh akhir-akhir ini," kata Zelensky, merujuk pada ancaman pembalasan dari Rusia yang tak kunjung terwujud.

Dia mengatakan Ukraina, karena pembatasan yang diberlakukan sekutu Barat, tidak dapat menggunakan senjata yang dimilikinya untuk menyerang beberapa target militer Rusia. Dia mendesak sekutu untuk lebih berani dalam keputusan mereka tentang cara membantu Kyiv dalam perang.

Invasi Ukraina ke Kursk

"Dunia melihat bahwa segala sesuatu dalam perang ini hanya bergantung pada keberanian - keberanian kita, keberanian mitra kita. Pada keputusan yang berani untuk Ukraina, pada keberanian dalam mendukung Ukraina," tutur Zelensky.

Meski telah memasuki Rusia, pasukan Ukraina berada dalam posisi bertahan di tempat lain. Mereka menghadapi pertempuran untuk melindungi kota strategis di timur Pokrovsk, tempat Rusia terus maju dalam beberapa pekan terakhir dalam pertempuran sengit lebih dari dua tahun sejak invasi besar-besaran Rusia.

Militer Ukraina mengatakan pada Senin malam bahwa pasukannya telah bertempur dalam 63 pertempuran kecil sepanjang hari melawan pasukan Rusia di garis depan Pokrovsk, dan mereka memperkirakan daerah itu akan tetap menjadi fokus serangan Rusia.

Rusia mengatakan jembatan ketiga telah dihantam dan rusak di Sungai Seym di Kursk yang berbatasan dengan Ukraina timur laut.

Ukraina belum mengomentari serangan itu, tetapi kepala angkatan udara Kyiv mengatakan pasukannya telah menghancurkan dua jembatan untuk melemahkan logistik musuh.
 
Baca juga: Ukraina Kuasai Puluhan Desa di Rusia, Putin Bertekad Usir Musuh



Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan