Otoniel memimpin geng kriminal terbesar di negara itu. Ia berada dalam daftar paling dicari Badan Penegakan Narkoba AS selama bertahun-tahun. Negeri Paman Sam menempatkan hadiah sebesar USD5juta (setara Rp71 miliar) untuk penangkapannya.
Mereka menuduh Otoniel mengimpor setidaknya 73 metrik ton kokain ke negara itu antara 2003 dan 2014.
Menteri Pertahanan Kolombia, Diego Molano mengatakan, langkah selanjutnya bagi pejabat mereka adalah mematuhi perintah ekstradisi AS. Surat kabar lokal melaporkan, Otoniel dibawa ke sebuah pangkalan militer di ibu kota jelang ekstradisinya.
Baca juga: Polisi Tangkap Otoniel, Bos Kriminal dan Narkoba Terbesar di Kolombia
Presiden Ivan Duque memuji penangkapan gembong narkoba itu.
"Ini adalah pukulan terbesar terhadap perdagangan narkoba di negara kita abad ini," katanya, dilansir dari BBC, Senin, 25 Oktober 2021.
"Pukulan ini hanya sebanding dengan jatuhnya Pablo Escobar pada 1990-an," lanjut dia.
Otoniel ditangkap di tempat persembunyiannya di pedesaan provinsi Antioquia dekat perbatasan Panama. Duque mengonfirmasi ada satu polisi yang tewas dalam operasi penangkapan Otoniel.
Serangkaian operasi besar yang melibatkan ribuan petugas digelar dalam beberapa tahun terakhir untuk menangkap Otonioel, pria berusia 50 tahun. Dari semua itu, penangkapannya baru bisa terwujud saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News