Saab, seorang pebisnis Kolombia dan sekutu finansial untuk Maduro, akan menghadapi dakwaan pencucian uang di tanah AS. Ekstradisi ini dipandang sebagai kemenangan AS, yang selama bertahun-tahun berusaha menggulingkan Maduro.
Lebih dari satu tahun sebelumnya, Saab sudah ditahan oleh otoritas penegak hukum di Cape Verde. Ia kini menjadi salah satu pejabat tertinggi terkait Maduro yang ditahan otoritas AS.
Beberapa jam usai Saab diterbangkan ke AS pada Sabtu kemarin, Venezuela menahan enam petinggi perminyakan yang meliputi lima warga AS. Dilansir dari The New York Times, Keenamnya ditahan setelah sempat menjadi tahanan rumah di Venezuela.
Di hari yang sama, Pemerintah Venezuela juga membatalkan negosiasi dengan kubu oposisi terkait syarat untuk menggelar pemilihan umum yang bebas dan adil. Selama ini, kubu oposisi Venezuela mendapat dukungan kuat dari AS.
"Karena aksi yang sangat serius ini, delegasi kami mengumumkan penangguhan partisipasi dalam negosiasi (dengan oposisi)," kata Jorge Rodriguez, Presiden Majelis Nasional Venezuela yang juga merupakan sekutu Maduro.
Enam pejabat perminyakan yang ditahan usai Saab diekstradisi dipandang sebagai "pion" dalam ketegangan antara AS dan Venezuela. Mereka bekerja di Citgo Petroleum, sebuah anak perusahaan dari perusahaan minyak Venezuela yang berbasis di Houston. Keenamnya ditahan atas tuduhan korupsi sejak 2017, dan dijadikan tahanan rumah tahun ini.
Baca: Mantan Menhan Venezuela Meninggal akibat Covid-19 di Penjara, Istri Tak Percaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id