Dilansir dari Yahoo News, Selasa, 16 November 2021, kedua pemimpin menyatakan, “ketidakpuasan” dengan apa yang disebut Rusia sebagai situasi “memburuk” di Ukraina Timur.
“Putin menarik perhatian pada sifat provokatif dari latihan skala besar yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan sekutunya di Laut Hitam yang meningkatkan ketegangan antara Rusia dan NATO,” kata Kremlin.
Baca: AS dan Prancis Diskusikan Aktivitas Militer Rusia di Ukraina.
Komentar Putin muncul setelah sejumlah negara Barat meningkatkan kewaspadaan atas kegiatan militer Rusia di dekat Ukraina. Menurut Elysee, Macron mengatakan kepada Putin, Prancis siap untuk mempertahankan integritas teritorial Ukraina.
Pekan lalu Putin mengatakan, Kremlin menganggap latihan Laut Hitam oleh AS dan kapal NATO lainnya sebagai tantangan serius. Ia mengatakan kepada televisi pemerintah, Kementerian Pertahanan Rusia “memiliki proposal untuk mengadakan latihan sendiri yang tidak direncanakan di perairan yang sama.”
“Tapi saya yakin ini tidak pantas dan tidak perlu memperkeruh situasi,” katanya. Putin tampaknya merujuk pada beberapa kapal perang AS yang ambil bagian dalam latihan di Laut Hitam yang menurut Rusia sedang “dimonitor”.
Menurut pernyataan Kremlin, Putin juga mengkritik Ukraina atas “penggunaan baru-baru ini” drone dalam konfliknya dengan pemberontak pro-Rusia. Oktober lalu, Ukraina merilis rekaman dari apa yang dikatakannya sebagai penggunaan pertama pesawat tak berawak Turki, TB2 Bayraktar melawan separatis.
Pemimpin Rusia berusia 69 tahun tersebut mengatakan, perjanjian damai yang ditandatangani di Minsk pada 2015. Di AS, Juru Bicara Pentagon, John Kirby menolak kritik terhadap manuver AS dan mengatakan, aktivitas militer Rusia di dekat Ukraina “tetap menjadi perhatian kami.”
Kirby mengatakan, AS terbuka terkait latihan militernya. Ia pun mengeluarkan pernyataan pers dengan rincian dan sejumlah gambar.
“Semua latihan kami bersifat defensif, dan itu sesuai dengan aliansi dan komitmen mitra kami di kawasan ini. Tidak ada transparansi dari pihak Rusia tentang konsentrasi pasukan di bagian barat negara mereka,” ujar Kirby.
Menlu AS, Antony Blinken memperingatkan Rusia pekan lalu, untuk tidak membuat “kesalahan serius” lain di Ukraina, saat AS mencari kejelasan terkait pergerakan pasukan di dekat perbatasan.
Uni Eropa (UE) mengatakan, pihaknya juga prihatin dengan kegiatan militer Rusia di dekat perbatasan. Blok 27 negara pun mengatakan tengah memantau situasi dengan mitra, termasuk AS dan Inggris.
Tuduhan tersebut muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara UE dan Rusia atas perselisihan migran di perbatasan antara Polandia dan Belarusia yang bersekutu dengan Kremlin.
Pada 2014, Rusia mencaplok semenanjung Krimea di Ukraina. Sejak itu, Ukraina terlibat konflik dengan pemberontak pro-Rusia di timur negara. Konflik tersebut dilaporkan telah merenggut lebih dari 13 ribu nyawa. (Nadia Ayu Soraya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id