"Keduanya juga membicarakan komitmen kuat terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina," kata juru bicara Kemenlu AS, Ned Price.
"Mereka juga mendiskusikan upaya gabungan dalam membahas program nuklir Iran dalam pembicaraan pada Sabtu kemarin," sambungnya, dilansir dari The National, Senin, 15 November 2021.
Negara-negara Barat telah menyuarakan kekhawatiran mereka atas pergerakan pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina dalam beberapa pekan terakhir.
Militer Ukraina terlibat dalam konflik dengan separatis pro-Rusia di Donetsk dan Lugansk yang terjadi usai Moskow menganeksasi Krimea dari Kiev pada 2014.
Dua prajurit Ukraina dikabarkan tewas terkena alat peledak di wilayah separatis pro-Rusia pada Jumat kemarin. Sementara itu di media sosial, beredar beberapa video yang memperlihatkan pergerakan pasukan, tank baja, dan sistem misil Rusia di dekat perbatasan Ukraina.
Setelah meningkatnya ketegangan di awal 2021, Rusia dikabarkan menghadirkan sekitar 100 ribu personel militer di dekat perbatasan Ukraina pada musim semi, meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya eskalasi besar dalam konflik kedua negara.
Selang beberapa waktu usai munculnya kabar tersebut, Rusia mengumumkan penarikan pasukan. Namun, baik Ukraina maupun Amerika Serikat mengatakan bahwa penarikan tersebut bersifat terbatas.
Konflik antar Ukraina dan separatis pro-Rusia telah menelan lebih dari 13 ribu korban jiwa. Dalam konflik ini, Rusia dituduh mengirim pasukan dan mempersenjatai para separatis. Moskow membantah keras tuduhan tersebut.
Baca: Ukraina Rayakan Kemerdekaan ke-30 di Tengah Ketegangan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
