Melalui Twitter, PM Johnson mengatakan meski ancaman teror masih ada hingga saat ini, masyarakat dunia menolak untuk hidup dalam ketakutan.
"Hari ini, kita mengenang 2.977 orang yang nyawanya direnggut dari kita semua pada tanggal 11 September 2001," tulis PM Johnson, dikutip dari laman The Telegraph Online.
"Meski para teroris telah memicu rasa sedih dan penderitaan, dapat dibilang dalam 20 tahun terakhir ini, mereka gagal menggoyahkan keyakinan kita terhadap nilai-nilai kebebasan dan demokrasi," sambungnya.
Menurut PM Johnson, persatuan kuat di tengah masyarakat Inggris dan komunitas global merupakan salah satu bukti dari kegagalan terorisme.
Total 2.977 orang tewas dalam peristiwa 9/11, serangan teroris terburuk dalam sejarah AS. Dari total tersebut, 67 di antaranya adalah warga negara Inggris.
Serangan 9/11 dirancang oleh kelompok al-Qaeda dari Afghanistan. Saat kejadian, empat pesawat komersial AS dibajak militan al-Qaeda, dan dua di antaranya ditabrakkan ke gedung World Trade Center (WTC) di New York.
Pesawat ketiga jatuh di kompleks Kementerian Pertahanan atau Pentagon, dan yang keempat jatuh di sebuah lapangan di Pennsylvania.
Acara peringatan 20 tahun peristiwa 9/11 digelar di AS dan beberapa negara lain. Mengusung tema persatuan, Presiden AS Joe Biden bersama beberapa mantan presiden bersama-sama memperingati 9/11 di New York.
Mantan presiden AS Donald Trump tidak hadir dalam acara tersebut. Alih-alih bergabung, ia justru memanfaatkan momen 9/11 untuk melancarkan serangan terhadap Biden terkait perang Afghanistan.
Baca: Trump Manfaatkan Momen Peringatan 9/11 untuk Serang Biden
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News