Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Foto: AFP)
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Foto: AFP)

Erdogan Ingin Turki Perbaiki Hubungan dengan Israel

Willy Haryono • 26 Desember 2020 19:03
Ankara: Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menginginkan agar negaranya menjalin hubungan yang lebih baik dengan Israel di masa mendatang. Namun ia menegaskan, kebijakan Israel terhadap Palestina masih tetap "tak dapat diterima" oleh Turki.
 
Turki dan Israel, dua negara yang pernah menjalin hubungan, berseteru dalam berbagai hal dalam beberapa tahun terakhir.
 
Ankara berulang kali mengecam pendudukan Israel terhadap Tepi Barat dan perlakuannya terhadap masyarakat Palestina. Turki juga mengkritik langkah Amerika Serikat dalam memediasi normalisasi hubungan antara Israel dan empat negara mayoritas Muslim.

"Kebijakan Palestina adalah garis merah kami. Merupakan hal mustahil bagi kami untuk menerima kebijakan Israel terkait isu Palestina. Aksi-aksi mereka tak dapat diterima," kata Erdogan kepada awak media di Istanbul.
 
"Jika tidak ada isu di level atas, maka hubungan kita (Turki dengan Israel) bisa menjadi sangat berbeda. Kami ingin membawa hubungan kedua negara ini ke titik yang lebih baik," sambungnya, dikutip dari laman CGTN pada Sabtu, 26 Desember 2020.
 
Kementerian Luar Negeri Turki menolak berkomentar mengenai pernyataan terbaru Erdogan mengenai Israel.
 
Pada 2018, Turki dan Israel saling mengusir duta besar. Pengusiran dilakukan usai pasukan Israel membunuh puluhan warga Palestina dalam bentrokan di perbatasan Jalur Gaza.
 
Agustus tahun ini, Israel menuduh Turki telah memberikan paspor kepada sejumlah anggota kelompok Hamas di Istanbul. Israel menilai pemberian paspor itu sebagai "langkah yang sangat tidak bersahabat."
 
Hamas menguasai Gaza dari pasukan loyalis Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas pada 2007. Sejak saat itu, Hamas terlibat tiga perang dengan Israel. Menurut Turki, Hamas adalah gerakan politik sah yang meraih kekuasaan melalui pemilihan umum demokratik.
 
Israel telah menormalisasi hubungan dengan empat negara mayoritas Muslim tahun ini, yakni Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko. Rabu kemarin, Israel mengklaim sedang berusaha menormalisasi hubungan dengan negara mayoritas Muslim lainnya.
 
Baca:  RI Ditawari Uang Demi Normalisasi dengan Israel, Pengamat: Tawaran Janggal
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan