"Jika ternyata perusahaan tidak menghormati kewajiban mereka, kami harus memutuskan konsekuensi hukumannya," kata Menteri Ekonomi Peter Altmaier, dilansir dari AFP, Minggu, 31 Januari 2021.
Ada ketegangan meningkat dalam beberapa pekan terakhir antara para pemimpin negara anggota Uni Eropa dengan raksasa farmasi Inggis-Swedia, AstraZeneca. Perusahaan tersebut dinilai gagal memenuhi janji memberikan vaksin covid-19 sesuai dengan kesepakatan.
AstraZeneca mengatakan hanya dapat mengirimkan seperempat dari dosis yang semula dijanjikan untuk blok tersebut pada kuartal pertama tahun ini. Hal tersebut disebabkan adanya masalah di salah satu pabrik mereka di Eropa.
Brussels secara tersirat menuduh AstraZeneca mengistimewakan Inggris dalam pengiriman vaksinnya, dan mengorbankan Uni Eropa. UE sempat mengancam akan membatasi ekspor vaksin ke Irlandia Utara dengan mengesampingkan bagian dari kesepakatan Brexit-Inggris.
AstraZeneca bukan satu-satunya perusahaan obat dan vaksin yang berada di jalur tersebut. Pekan lalu, Italia mengancam akan melakukan tindakan hukum terhadap perusahaan farmasi Amerika Serikat, Pfizer karena menundaan pengiriman vaksin yang dijanjikan.
Baca juga: Pentagon Tunda Rencana Vaksinasi Covid-19 di Penjara Guantanamo
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News