"Publikasi Bloomberg yang mengatakan bahwa kepala negara Tiongkok meminta kepala negara Rusia untuk tidak menyerang Ukraina selama Olimpiade agar tidak mengganggu musim liburan, adalah palsu dan sebuah provokasi," ujar Kedubes Tiongkok di Moskow, dikutip dari Sputnik.
Kementerian Luar Negeri Rusia juga turut membantah sekaligus mengecam.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kabar tersebut bukan hanya palsu, tapi merupakan ciri khas dari operasional informasi Amerika," ucap juru bicara Kemenlu Rusia Maria Zakharova
Kedubes Tiongkok di Moskow menegaskan bahwa Beijing selalu mendukung solusi diplomatik untuk menyelesaikan isu ketegangan Ukraina, dengan didasarkan pada kesepakatan-kesepakatan terdahulu yang pernah dibuat di Minsk.
Kontroversi tudingan ini muncul di tengah ketegangan di perbatasan Ukraina yang semakin meningkat. AS dan beberapa negara Barat menuduh Rusia hendak menginvasi Ukraina karena terus menambah jumlah pasukan di wilayah perbatasan.
Meski Rusia berulang kali membantahnya, ketegangan belum juga menurun. Rangkaian langkah diplomatik telah dilakukan, namun belum menghasilkan terobosan.
Rusia mengaku hanya ingin mendapat jaminan keamanan dari Barat, termasuk agar NATO tidak memperluas pengaruh di Eropa dan tidak menerima Ukraina sebagai anggota.
Baca: Inggris Tuduh Rusia Berusaha Tempatkan Pemimpin Pro-Moskow di Ukraina