"Jalan-jalan di Bucha dipenuhi dengan mayat. Jumlahnya sekitar 280 mayat," kata Wali Kota Bucha, Anatoliy Fedoruk, dilanair dari AFP, Minggu, 3 April 2022.
Organisasi Human Rights Watch (HRW) mengutip seorang saksi mata mengatakan, pasukan Rusia pernah mengumpulkan lima pria dan menembak masing-masing dari mereka di belakang kepala.
Serangkaian foto dari insiden tersebut menunjukkan bahwa pasukan Rusia dengan sengaja mengorganisir pembunuhan warga sipil di Bucha, menurut laporan dari Kyiv Independent.
"Pasukan Rusia juga membunuh orang-orang di kota Irpin," tambah laporan itu.
Banyak penduduk di Bucha dengan berlinang air mata mengingat pembunuhan terhadap warga dan mengutuk pasukan Rusia yang telah pergi meninggalkan wilayah Kiev.
Vasily, seorang pria berusia 66 tahun, menangis sekaligus marah ketika ia melihat lebih dari 12 mayat tergeletak di jalan luar rumahnya.
Baca: Ukraina Rebut Kembali Seluruh Wilayah Kiev
Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss mengatakan, ia terkejut dengan kekejaman di kota Bucha. Ia menyuarakan dukungan untuk memulai penyelidikan di Pengadilan Kriminal Internasional atas potensi terjadinya kejahatan perang.
Sejumlah kelompok hak asasi manusia internasional berusaha menemukan bukti pelanggaran HAM dan kejahatan perang yang dilakukan pasukan Rusia selama berminggu-minggu di Ukraina.
"Orang-orang ini bukan bagian dari militer. Mereka tidak memiliki senjata. Mereka tidak menimbulkan ancaman. Berapa banyak lagi kasus seperti itu yang terjadi di wilayah pendudukan?" cuit Mykhailo Podoliak, seorang penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id