Pernyataan ini disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pertemuan bilateral dengan Menlu Turki Hakan Fidan di Ankara pada Rabu, 1 Mei 2024.
"Indonesia dan Turki berkomitmen tidak hanya untuk membangun kerja sama bilateral yang lebih kuat, tetapi juga untuk berkontribusi pada perdamaian global dan kemakmuran," kata Menlu Retno dalam pernyataan pers bersama Menlu Fidan di Ankara.
Ia mengatakan, mereka sepakat menggunakan perayaan ulang tahun diplomatik ke-75 tahun depan untuk membawa hubungan bilateral kedua negara ke tingkat yang lebih tinggi.
"Saya sampaikan kepuasan saya terhadap keadaan bilateral hubungan, tetapi pada saat yang sama, kita memiliki banyak ruang untuk memperkuatnya. Kami berkomitmen untuk mempercepat finalisasi CEPA dan menyambut baik rencana diselenggarakannya perundingan putaran ke-5 CEPA tahun ini," ucap Menlu Retno.
Bersama Menlu Fidan, Menlu Retno yakin bahwa finalisasi CEPA akan menjadi pengubah keadaan, serta meningkatkan perdagangan dan investasi bilateral Indonesia-Turki yang mendatangkan cuan dan saling menguntungkan.
"Soal kerja sama pertahanan, sebagaimana disampaikan Menteri Fidan, kita sepakati pertemuan 2+2 dan kami menyambut baik dialog militer dan pertahanan yang sedang berlangsung," serunya.
Hubungan Bilateral Indonesia-Turki
Keduanya juga menyambut baik kerja sama strategis dalam pengembangan industri pertahanan. Mereka menambahkan akan melakukan produksi bersama pada Medium Weight Tank (MWT) dan berkomitmen untuk bekerja bersama-sama untuk pemasaran."Kami berdua juga berkomitmen untuk melanjutkan kerja sama dalam pemberantasan kejahatan transnasional," ucap Retno.
"Kami menyambut baik penandatanganan Kerja Sama Kesepakatan Keamanan sebagai payung kerja sama dan diharapkan adanya nota kesepahaman (MoU) tentang penanggulangan terorisme dan pemberantasan kejahatan transnasional dapat segera diselesaikan," sambungnya.
Kedua negara, kata Menlu Retno, juga membina kolaborasi strategis dalam kerja sama pembangunan. “Kami berdua adalah negara berkembang. Bersama-sama, kami dapat menawarkan peningkatan kapasitas dan proyek bersama untuk negara-negara Selatan,” terang dia.
Bagi Turki, Indonesia merupakan salah satu mitra pertama di kawasan Asia Pasifik yang melakukan hal tersebut, yakni membentuk mekanisme Dewan Kerja Sama Strategis Tingkat Tinggi (HLSC).
HLSC diumumkan bersama oleh kedua Presiden di Bali, pada tahun 2022.
"Hari ini kita juga membahas lebih awal persiapan Pertemuan pertama HLSC tahun depan terutama pada potensi hasil nyata. Kami menugaskan pejabat kami untuk lebih mengidentifikasi dan mempercepat penyelesaian perjanjian dan hasil potensial untuk suksesnya penyelenggaraan HLSC Indonesia-Turki yang pertama," pungkas Menlu Retno.
Baca juga: Hubungan Semakin Kuat, Indonesia-Turki Sepakati Kerja Sama Panas Bumi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id