Ratusan tukang cuci asal Tiongkok telah bekerja di kapal-kapal Inggris sejak tahun 1930-an. Sebagian besar dari mereka dibawa dari Hong Kong untuk menjalankan tugas mencuci dan menyetrika seragam pelaut serta pakaian putih perwira.
Namun, menurut laporan kantor berita The Sun, para pekerja asal Tiongkok itu kini digantikan oleh Gurkha Nepal karena meningkatnya kekhawatiran bahwa Beijing dapat mengancam keluarga mereka agar bersedia membocorkan rahasia Angkatan Laut Inggris.
Tiga warga negara Tiongkok dilarang bergabung dengan HMS Queen Elizabeth, kapal Angkatan Laut terbesar dan terkuat, dalam perjalanan armada kapal induk ke Laut China Selatan. Tukang cuci keempat diberhentikan bulan ini setelah 39 tahun mengabdi karena keluarganya tinggal di Hong Kong, lapor The Sun.
"Jika menyangkut masalah keamanan, maka Angkatan Laut tidak punya pilihan," kata Mantan First Sea Lord Laksamana Lord West.
"Tetapi sungguh menyedihkan karena para tukang cuci pakaian asal Tiongkok ini pernah ikut berperang bersama kami, beberapa di antara mereka bahwa mati demi kami," sambungnya, seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis, 26 Oktober 2023.
Pemberhentian sejumlah pegawai Tiongkok ini terjadi setelah kepala agensi mata-mata MI5, Ken McCallum, memperingatkan bahwa Tiongkok sedang berupaya mencuri rahasia teknologi nuklir dari Inggris.
Kemitraan AUKUS
McCallum mengatakan Tiongkok sedang menerapkan prioritas tinggi untuk 'mengganggu' kemitraan keamanan AUKUS antara Inggris, Amerika Serikat dan Australia yang sedang membangun armada kapal selam bertenaga nuklir.Inggris sedang membangun armada terbaru yang digambarkan para pejabat pertahanan sebagai "kapal selam serang terbesar, tercanggih, dan terkuat yang pernah dioperasikan Angkatan Laut Kerajaan" dengan fitur "sensor, desain, dan persenjataan terdepan di dunia."
Awal bulan ini, kontrak dengan nilai gabungan GBP4 miliar diserahkan kepada tiga perusahaan Inggris untuk desain dan pembuatan kapal selam SSN-AUKUS, yang dikatakan tidak dapat terdeteksi oleh musuh.
Teknologi nuklir, kemampuan dunia maya, kecerdasan buatan (AI), teknologi kuantum, dan sistem bawah laut Inggris juga dibagikan kepada sekutu-sekutunya sebagai bagian dari pakta trilateral AUKUS. Ketika perjanjian tersebut ditandatangani di tahun 2021, diumumkan bahwa akan ada era baru kolaborasi di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, basis industri, dan rantai pasokan yang terkait dengan keamanan dan pertahanan.
Namun McCallum mengatakan Tiongkok bertekad untuk menggagalkan kemitraan tersebut dan mencuri data-datanya. Ia juga menuduh Beijing terlibat dalam spionase dalam "berskala besar."
Berbicara di California dalam konferensi gabungan pertama aliansi intelijen Five Eyes – yang terdiri dari Inggris, Australia, Kanada, Selandia Baru dan Amerika Serikat – kepala MI5 menambahkan: "Jika Anda melihat reaksi publik Tiongkok yang lebih luas ketika Aliansi AUKUS diumumkan, Anda dapat menyimpulkan bahwa mereka tidak senang."
"Dengan mempertimbangkan cara-cara spionase dan campur tangan Tiongkok, dapat diasumsikan bahwa mereka menetapkan prioritas utama untuk memahami apa yang terjadi di dalam AUKUS dan sebisa mungkin berupaya mengganggunya," sebut McCallum.
Tiongkok telah mengecam keras kesepakatan AUKUS, dan menuduh ketiga negara tersebut sedang menempuh "jalan yang salah dan berbahaya."
Melawan Pengaruh Tiongkok
Saat ini, Tiongkok sudah memiliki sejumlah kapal selam bertenaga nuklir. Dalam laporan di tahun 2020, Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon menyebut Tiongkok memiliki angkatan laut terbesar di dunia, dengan kekuatan tempur sekitar 350 kapal dan kapal selam, termasuk lebih dari 130 kombatan permukaan utama.Untuk memerangi ancaman di Indo-Pasifik, Australia sedang membangun armada yang lebih tersembunyi dalam satu dekade berikutnya. Armada ini akan lebih cepat dan dapat bertahan di bawah air lebih lama, serta menempuh jarak yang lebih jauh tanpa mengeluarkan gas buang yang dapat dilacak.
Terakhir kali Inggris dan AS secara resmi sepakat untuk berkolaborasi dalam pembuatan kapal selam nuklir adalah pada 1958.
Meski Inggris telah mengoperasikan kapal selam bertenaga nuklir selama lebih dari 60 tahun, Australia belum pernah membangun kapal selam nuklirnya sendiri, dan hal ini dipandang penting dalam melawan pengaruh regional Tiongkok, khususnya di Laut China Selatan yang diperebutkan sejumlah negara.
Kapal selam SSN-AUKUS pertama dijadwalkan dikirimkan pada akhir tahun 2030-an. Baik Inggris maupun Australia akan menggunakan kapal tersebut, yang didasarkan pada desain buatan Inggris.
Baca juga: Pentagon: Pengembangan Senjata Nuklir Tiongkok Jauh Lebih Cepat dari Prediksi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id